Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Susuri Trotoar Keren, Cara Asyik Menikmati Indahnya Surabaya

27 Juli 2018   16:16 Diperbarui: 28 Juli 2018   08:17 2929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trotoar di kawasan Stasiun Pasar Turi Surabaya (dok.pri)

Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Surabaya juga merupakan ibu kota Propinsi Jawa Timur. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan dibantu pihak swasta dan warga Surabaya sendiri senantiasa bahu-membahu melakukan pembenahan agar Surabaya benar-benar menjadi kota besar setelah dinilai dari berbagai sudut pandang.

Salah satu program yang kini sedang dibenahi Pemkot Surabaya ialah pengerjaan trotoar dan pembuatan saluran air di sebagian ruas jalan di kota berlambang ikan hiu dan buaya itu.

Trotoar di kawasan Jalan Gubernur Suryo, persis depan Gedung Negara Grahadi (dok.pri)
Trotoar di kawasan Jalan Gubernur Suryo, persis depan Gedung Negara Grahadi (dok.pri)
Trotoar dan saluran air disebut-sebut sebagai salah satu indikator yang mengantarkan Surabaya mendapatkan berbagai award, baik dari Pemerintah Indonesia sendiri maupun dari luar negeri.

Bagi sebuah kota, keberadaan trotoar dan saluran air, termasuk sungai atau selokan tentu amatlah penting. Bu Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya dan jajarannya sejak awal telah bekerja keras, melakukan pembenahan-pembenahan agar Surabaya tampil sebagai kota yang bukan saja bersih, indah dan hijau namun juga bebas banjir.

Sebagai warga kelahiran Surabaya yang kini bermukim di pinggiran Kota Pudak Gresik, saya tetap menjadikan Surabaya sebagai salah satu tempat berbelanja barang kebutuhan sehari-hari atau hanya sekedar jujugan ketika plesir bersama keluarga. Sedikit atau banyak kami menjadi tahu perkembangan dan pembenahan infrastruktur yang tengah digarap Pemkot Surabaya dan jajarannya.

Trotoar Jalan Tunjungan Surabaya (dok.pri)
Trotoar Jalan Tunjungan Surabaya (dok.pri)
Soal trotoar dan saluran air, Surabaya boleh dibilang jagonya. Sebagian besar ruas jalan utama maupun biasa, kota yang sudah ada sejak tahun 1293 (era berdirinya Kerajaan Majapahit) itu memang tampak sudah kinyis-kinyis meski sebagian trotoar bukan dibuat dari bahan keramik atau paving stones. 

Pengerjaannya bukan saja bagus namun juga memperhatikan berbagai aspek sehingga sangat layak untuk pejalan kaki tak terkecuali bagi para penyandang cacat (difabel) sekalipun.

Saya sendiri termasuk yang suka menjelajah beberapa ruas jalan di Surabaya dengan berjalan kaki. Coba saja buktikan sendiri ketika Anda berkesempatan singgah di Surabaya. 

Trotoar kawasan Jalan Marmoyo (dok.pri)
Trotoar kawasan Jalan Marmoyo (dok.pri)
Bertualang menikmati sudut-sudut cantik kota pahlawan Surabaya dengan berjalan kaki menyusuri jalan-jalan yang trotoarnya bersih dan rapi di pagi hari, sore atau malam hari bahkan di siang bolong sekalipun akan terasa mengasyikan. 

Berjalan kaki mungkin melelahkan bagi sebagian orang namun menjadi aktivitas yang bermanfaat karena menyehatkan. Berjalan kaki katanya sih menjadi alternatif bila seseorang sedang malas berolahraga.

Sudah tidak disangsikan lagi sebagian ruas jalan (utama) di Surabaya, seperti kawasan Jalan Rajawali sampai Jembatan Merah, kawasan Jalan Pahlawan, Jalan Gubernur Suryo sampai Pemuda, kawasan Stasiun Pasar Turi, Jalan Urip Sumoharjo dan hampir semua kawasan di Surabaya sudah bertrotoar rapi.

Trotoar Siola Surabaya (dok.pri)
Trotoar Siola Surabaya (dok.pri)
Setahun atau dua tahun lalu Pemkot Surabaya juga telah merampungkan pemasangan box culvert di sepanjang sungai yang mengalir di kawasan Jalan Banyu Urip. Kini jalan itu tampak lebar dan terbebas dari kemacetan lalu lintas serta banjir. 

Beberapa waktu lalu saya sempat menyaksikan proses pengerjaan trotoar di kawasan Margorejo Indah. Dua hari lalu aktivitas yang sama juga tengah dikerjakan di sebagian ruas Jalan Diponegoro. 

Persiapan dan pemasangan box culvert juga sedang dilakukan di kawasan Dukuh Kupang Surabaya. Itu semua membuktikan kalau Pemkot Surabaya memang sedang gencar-gencarnya dan serius merampungkan program infrastruktur agar bisa dinikmati warganya.

Trotoar atau pedestrian menjadi salah satu infrastruktur yang terus dikembangkan oleh Pemkot Surabaya. Sayangnya masih saja terdengar kabar kalau ada sebagian warga Surabaya yang nekad mengais rezeki dengan berjualan atau memajang barang dagangannya di trotoar ruas jalan tertentu. Sementara pihak Pemkot sendiri dengan keras mengupayakan agar trotoar yang dibangun hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki saja. 

Surabaya dapat penghargaan 

Harus diakui dibawah kepemimpinan Bu Risma dan jajajarannya, Surabaya menjadi semakin maju. Selain jalan utama, Surabaya juga kondang dengan perkampungannya yang unik dan sangat modern.

Desa atau perkampungan di Surabaya dinamakan desa modern karena manajemen dan struktur organisasinya (kependudukan dan lainnya) tak ubahnya sebuah organisasi modern yang oleh Bu Risma birokrasinya semakin dimudahkan (dirampingkan) sehingga tidak bertele-tele seperti dulu lagi.

Pengerjaan trotoar (pedestrian) yang telah dipercantik dengan keramik atau paving stones, pembuatan saluran air dengan sistem box culvert dan gorong-gorong, pembuatan taman kota dengan beragam fasilitas di dalamnya (boarding learning center, perpustakaan keliling, wahana bermain, lapangan olah raga dan lainnya), Puskesmas dan berbagai layanan warga lainnya menjadikan Kota Surabaya pantas untuk menerima penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.

Pemkot Surabaya dinilai sebagian kalangan mampu menciptakan lingkungan perkotaan yang bukan saja bersih, indah dan nyaman tapi juga layak huni. 

Awal Juli lalu, untuk ke sekian kalinya Kota Surabaya meraih penghargaan kategori best of the best dalam Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018. Penghargaan itu menambah koleksi prestasi, setelah sebelumnya Surabaya menyabet penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize dari Negara Singapura untuk kategori special mention.

Sekedar diketahui, Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018 merupakan bentuk penghargaan kepada kabupaten atau kota yang memiliki komitmen, performance, inovasi, kreasi dan leadership dalam membangun pariwisata daerah. Penghargaan ini merupakan apresiasi bagi pemerintah daerah yang memiliki peran besar dalam mengembangkan pariwisata di daerahnya (1)(2)(3).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun