Memotret Anak-anak di Hari Anak Nasional

Cara mengasuh anak 

Para ahli punya pendapat yang berbeda-beda dalam memberikan batasan (definisi) tentang "anak" sesuai usia mereka. 

Secara umum dikatakan bahwa anak-anak (remaja) merupakan manusia yang masih muda dan belum dewasa. Ia cenderung memiliki kepribadian yang berubah-ubah dalam proses mencari jati diri. 

Dokumentasi Pribadi

Kecenderungan kepribadian yang labil dan mudah goyah itulah yang disebut sebagai masa badai dan topan (sturm und drang). 

Mengasuh dan mendidik anak terutama anak perempuan bukan perkara mudah, diibaratkan dalam pepatah Jawa dengan sebutan "ancik-ancik pucuk ing ri" (berdiri di ujung duri, red).

Dokumentasi Pribadi

Setiap orang tua punya konsep yang berbeda-beda dalam mengasuh putra dan putrinya (anak-anaknya). Orang tua yang baik tentu tak boleh bersikap otoriter (diktator) terhadap anak-anaknya. 

Bersikap demokratis dan memberi kesempatan kepada sang anak menemukan jati dirinya untuk tumbuh dan berkembang sesuai alam pikirannya tak jarang menjadi solusi efektif yang dilakukan oleh para orang tua dewasa ini. 

Dokumentasi Pribadi

Memberikan kebebasan atau bersikap demokratis bukan berarti tanpa kendali. Gaya mengasuh anak yang demikian lebih mengarah kepada cara mengasuh seperti tarik ulur bermain layang-layang.

Anak-anak identik dengan bermain 

Tak bisa dipungkiri kalau kehidupan anak-anak itu identik dengan bermain-main. Bagi anak-anak, tiada hari tanpa bermain.

Sebagian orang tua atau pengajar di lembaga pendidikan khusus anak mencoba menerapkan teknik mengasuh yang mengaitkan secara langsung antara objek belajar (alam, kesenian dan permainan tradisional misalnya) dengan kesukaan bermain yang ada pada anak-anak.