Hampir di setiap daerah di Indonesia kita temukan pasar dadakan. Namanya juga pasar dadakan, jadi pasar ini terselenggara secara spontan (mendadak), bukan terlokalisir di tempat yang semestinya seperti halnya pasar permanen yang biasa kita datangi itu.
Bagi kelompok masyarakat tertentu, terutama dari kalangan kelas ekonomi menengah ke bawah, kehadiran pasar dadakan justru sangat dibutuhkan.Â
![Nggak harus belanja ke mal (dok.pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/27/pasar-dadakan-01-5b0ac5ac5e1373378237c812.jpg?t=o&v=770)
Harus diakui keberadaan pasar dadakan ini sedikit banyak akan membantu masyarakat di sekitarnya dalam mendapatkan berbagai kebutuhan sehari-hari.Â
Pasar dadakan biasanya kita temukan di kawasan perumahan padat penduduk karena di sanalah menjadi tempat yang potensial untuk menawarkan berbagai produk barang maupun jasa.
Pasar Dadakan Menyediakan Kebutuhan Warga dan Mengurangi PengangguranÂ
Para warga tidak perlu jauh-jauh pergi ke pasar permanen (pasar sesungguhnya) hanya untuk berbelanja kebutuhan pokok (sembako), pakaian atau keperluan lainnya toh di dekat tempat tinggalnya sudah ada pasar dadakan yang menyediakan berbagai barang kebutuhan dengan harga relatif terjangkau ketimbang bila berbelanja di pasar atau di mal.
![Suasana di pasar dadakan KBD (dok.pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/27/pasar-dadakan-02-5b0ac64e16835f302935f692.jpg?t=o&v=770)
Mereka yang berjualan di pasar dadakan kadang tak punya pekerjaan tetap. Ada juga yang sebenarnya sudah punya pekerjaan tetap namun tetap memilih berjualan sebagai pekerjaan sambilan untuk menambah pendapatan.
Bagi mereka yang benar-benar tidak punya pekerjaan tetap (jobless), keberadaan pasar dadakan akan menjadi wadah untuk mengais rezeki, mereka yang menganggur itu bisa berjualan di sana. Dengan adanya pasar dadakan akan membantu mengurangi jumlah pengangguran meski itu sedikit.
Pasar Dadakan Kota Baru Driyorejo (KBD) GresikÂ
Perumahan KBD dikabarkan termasuk perumahan nasional (perumnas) terbesar di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Saya kurang tahu persis berapa jumlah warga yang telah bermukim di perumahan itu, yang pasti jumlah unit rumahnya sangat banyak dan hampir semua sudah ditempati.
Di bagian jalan kembar (double way) yang cukup lebar dan panjang dari perumahan KBD itulah yang dimanfaatkan untuk pasar dadakan.Â
Berbeda dengan perumahan lainnya, pihak KBD mengijinkan para warga perumahan sendiri atau warga pendatang untuk membuka lapak asalkan memelihara ketertiban (keamanan), kenyamanan, kebersihan (keindahan) dan para pedagang itu harus disiplin membayar biaya retribusi.
Pada bulan Ramadan ini pasar dadakan KBD semakin ramai oleh pembeli. Kami sendiri termasuk yang cukup sering mendatangi pasar murah meriah itu karena letaknya yang cukup dekat dengan kediaman kami.
Kalau putri semata wayang kami kebetulan sedang membutuhkan pakaian atau keperluan sekolah (tas, sepatu, seragam) cukup datang saja ke pasar dadakan KBD.Â
Selain karena barang yang kita butuhkan tersedia lengkap di sana, harganya juga relatif terjangkau. Kualitasnyapun tak kalah dengan barang-barang dari pasar biasa atau mal.
Kadang kalau kami ingin berburu makanan untuk berbuka puasa juga mendatangi pasar dadakan KBD sambil ngabuburit. Beraneka macam kuliner tersedia di sana, tinggal pilih sesuai selera, dengan harga yang terjangkau pula.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI