Perumahan KBD dikabarkan termasuk perumahan nasional (perumnas) terbesar di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Saya kurang tahu persis berapa jumlah warga yang telah bermukim di perumahan itu, yang pasti jumlah unit rumahnya sangat banyak dan hampir semua sudah ditempati.
Di bagian jalan kembar (double way) yang cukup lebar dan panjang dari perumahan KBD itulah yang dimanfaatkan untuk pasar dadakan.Â
Berbeda dengan perumahan lainnya, pihak KBD mengijinkan para warga perumahan sendiri atau warga pendatang untuk membuka lapak asalkan memelihara ketertiban (keamanan), kenyamanan, kebersihan (keindahan) dan para pedagang itu harus disiplin membayar biaya retribusi.
Pada bulan Ramadan ini pasar dadakan KBD semakin ramai oleh pembeli. Kami sendiri termasuk yang cukup sering mendatangi pasar murah meriah itu karena letaknya yang cukup dekat dengan kediaman kami.
Kalau putri semata wayang kami kebetulan sedang membutuhkan pakaian atau keperluan sekolah (tas, sepatu, seragam) cukup datang saja ke pasar dadakan KBD.Â
Selain karena barang yang kita butuhkan tersedia lengkap di sana, harganya juga relatif terjangkau. Kualitasnyapun tak kalah dengan barang-barang dari pasar biasa atau mal.
Kadang kalau kami ingin berburu makanan untuk berbuka puasa juga mendatangi pasar dadakan KBD sambil ngabuburit. Beraneka macam kuliner tersedia di sana, tinggal pilih sesuai selera, dengan harga yang terjangkau pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H