"Sebelum tahun 1998 keadaan candi masih utuh" terang Pak Buadi sambil mengernyitkan dahinya seakan mengingat-ingat masa lalu. Namun pada tahun 1998, ada sekelompok orang yang sengaja melakukan vandalisme terhadap bangunan candi yang diperkirakan tinggalan Kerajaan Kahuripan Kediri itu. Tak hanya vandalisme, pencurian bagian-bagian candi yang dianggap berharga juga dilakukan.
Kerusakan yang dialami cukup parah, meski akhirnya berantakan namun sebagian bebatuan candi berhasil diselamatkan dan ditumpuk di pendopo sebelah kiri.
Saat petugas purbakala melakukan penggalian ternyata ditemukan batu bata kuno. Lubang yang digali tadi mengeluarkan air. Sebagian pengunjung memanfaatkan air yang keluar dari lubang galian tadi untuk pengobatan karena diyakini berkhasiat.Â
Ada dua lubang galian yang kini dianggap sebagai sumur bertuah. Menurut Pak Buadi di dalam sumur galian tadi masih terdapat banyak batu bata kuno yang diperkirakan merupakan warisan kerajaan sesudah Kahuripan (Majapahit, red).
Lokasi asli Candi Watu Tulis sebelum mengalami vandalisme kini berubah menjadi dua kuburan berpagar stainless. Kurang jelas siapa yang disemayamkan di sana. Menurut Pak Buadi itu kuburan palsu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H