Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Makan Mie Ayam Bonus Air Degan Gratis Hanya di Lapak "Karyo"

7 Mei 2018   16:26 Diperbarui: 9 Mei 2018   03:45 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mie Ayam..?? Nama kuliner ini tentu tidak asing lagi di telinga kita. Seperti halnya bakso, Mie Ayam juga sudah diterima oleh lidah masyarakat Indonesia. 

Makanan yang dalam penyajiannya tak jarang menggunakan penguat rasa (vetsin) itu dengan mudah kita temukan di mana-mana. 

Mie Ayam di mana-mana rasanya ya begitu itu. Namun ada yang berbeda saat saya mengunjungi lapak Mie Ayam milik Pak Karyo yang ada di kawasan Alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur itu. 

Inilah Mie Ayam kreasi Pak Karyo (dok.pri)
Inilah Mie Ayam kreasi Pak Karyo (dok.pri)
Kalau Mie Ayam yang pernah saya rasakan pada umumnya, cacahan daging ayam biasanya sudah dibumbui khusus. Bahkan ada penjual yang menambahkan ceker atau penthol bakso. Namun pada Mie Ayam kreasi Pak Karyo, daging ayam tidak dicampur bumbu melainkan disajikan dalam bentuk suwiran-suwiran kecil. Kuah disendirikan dengan menempatkannya dalam mangkuk kecil. 

Pembeli bisa menuangkan kuah ke dalam mangkuk berisi Mie Ayam sesuai seleranya. Kadang ada pembeli yang tidak suka dengan kuah terlalu banyak tapi ada juga sih yang suka kuah. Mungkin semangkuk kuah masih kurang.

Pak Karyo (dok.pri)
Pak Karyo (dok.pri)
"Wiwit bujang, aku wis dodolan Mie Ayam dik (sejak masih belum menikah / bujang, saya sudah berjualan Mie Ayam dik)" terang Pak Karyo sambil sesekali membersihkan meja lapaknya saat melayani saya siang itu (21/03/2018).

Tak tanggung-tanggung pekerjaan sebagai penjual Mie Ayam sudah ditekuni Pak Karyo sejak masih muda. Tak heran bila ia terlihat begitu berpengalaman saat menyambut para pembeli yang datang.

Pria asli Tuban kelahiran 60 tahun silam itu kini tinggal menikmati hasil usaha kerasnya yang sudah ditekuninya selama puluhan tahun itu. Anak dan para keponakannyalah yang kini menjalankan usahanya.

Menikmati tambahan air degan secara gratis (dok.pri)
Menikmati tambahan air degan secara gratis (dok.pri)
Di sebuah sudut jalan dekat Alun-alun Kota Sidoarjo, di bawah rimbun dan teduhnya pohon asam, di sanalah lapak usaha Pak Karyo berada. Tak hanya berjualan Mie Ayam, lelaki paruh baya yang sudah bercucu itu juga membuka lapak untuk berjualan Siomay Bandung, Bakso, Batagor, Es Degan dan Degan Ijo. 

"Deganne tak tekakno soko Jawa Barat dik (kelapa mudanya saya datangkan dari Jawa Barat dik)" ujarnya sambil menuangkan air degan (kelapa muda, red) ke dalam gelas saya secara gratis.

Khusus untuk kelapa muda dan Degan Ijo sengaja ia datangkan dari Jawa Barat. Kenapa harus jauh-jauh sampai ke Jawa Barat begitu pikir saya, padahal kalau cuma degan di Jawa Timur juga tersedia melimpah.

Menurut pengakuan Pak Karyo, degan yang didatangkan dari kawasan di Jawa Barat itu airnya lebih banyak, terasa lebih segar dan manis, daging kelapa mudanya juga lebih tebal.

Di lapak Mie Ayam Pak Karyo inilah pembeli dimanjakan dengan tambahan air degan sepuasnya secara gratis pula. Sekedar diketahui bahwa air degan dan Degan Ijo bukan sekedar pelepas rasa dahaga tapi juga pemulih stamina yang loyo. Air Degan Ijo juga dipercaya sebagian orang berkhasiat obat.

Ditambahkan bongkahan es batu tentu air degan atau Degan Ijo terasa lebih nyeess..

Fasilitas berupa pemberian air degan sepuasnya dan tanpa dipungut biaya merupakan salah satu bentuk diferensiasi usaha yang dijalankan Pak Karyo. 

Mie Ayam atau makanan lain yang ditawarkan Pak Karyo akan terlihat berbeda (different) dari penjual lainnya karena tambahan fasilitas berupa air degan gratis tadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun