Mie Ayam..?? Nama kuliner ini tentu tidak asing lagi di telinga kita. Seperti halnya bakso, Mie Ayam juga sudah diterima oleh lidah masyarakat Indonesia.Â
Makanan yang dalam penyajiannya tak jarang menggunakan penguat rasa (vetsin) itu dengan mudah kita temukan di mana-mana.Â
Mie Ayam di mana-mana rasanya ya begitu itu. Namun ada yang berbeda saat saya mengunjungi lapak Mie Ayam milik Pak Karyo yang ada di kawasan Alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur itu.Â
Pembeli bisa menuangkan kuah ke dalam mangkuk berisi Mie Ayam sesuai seleranya. Kadang ada pembeli yang tidak suka dengan kuah terlalu banyak tapi ada juga sih yang suka kuah. Mungkin semangkuk kuah masih kurang.
Tak tanggung-tanggung pekerjaan sebagai penjual Mie Ayam sudah ditekuni Pak Karyo sejak masih muda. Tak heran bila ia terlihat begitu berpengalaman saat menyambut para pembeli yang datang.
Pria asli Tuban kelahiran 60 tahun silam itu kini tinggal menikmati hasil usaha kerasnya yang sudah ditekuninya selama puluhan tahun itu. Anak dan para keponakannyalah yang kini menjalankan usahanya.
"Deganne tak tekakno soko Jawa Barat dik (kelapa mudanya saya datangkan dari Jawa Barat dik)" ujarnya sambil menuangkan air degan (kelapa muda, red) ke dalam gelas saya secara gratis.
Khusus untuk kelapa muda dan Degan Ijo sengaja ia datangkan dari Jawa Barat. Kenapa harus jauh-jauh sampai ke Jawa Barat begitu pikir saya, padahal kalau cuma degan di Jawa Timur juga tersedia melimpah.