Rasa pedas pada Mee Macau justru menjadi ciri khas kuliner ini yang umumnya disukai kawula muda. Seperti pada varian Chillis Macau, rasa pedasnya berasal dari campuran lombok hijau dikombinasikan dengan acar sayur tradisional Cina sehingga menghadirkan Mee Macau dengan rasa pedas yang pas dan bumbu mie berwarna hijau menarik.
Secret Macau, namanya saja sudah menyisipkan kata "secret" yang berarti rahasia. Mie varian ini menggunakan resep dan bumbu rempah yang masih dirahasiakan. Meski demikian banyak pula penikmatnya.Â
Sedangkan pada varian Jumbo Macau, porsinya besar dan lebih mengenyangkan, bisa untuk makan dua orang.
Fried Macau merupakan mie goreng ala Macao. Di atasnya terdapat toping berupa telur mata sapi, pentol bakso dari ikan laut (hiwan) dan scallep yaitu pentol bakso dari udang. Selain itu, toping semakin lengkap dengan adanya siomay dari daging ayam.
Flakes Macao rasanya sangat pedas. Sedangkan Wok Macau terdiri dari 3 bahan yakni mie kwetiau, nasi dan mie. Wok Macau belum begitu banyak peminatnya, mungkin karena terlihat biasa seperti kuliner keseharian.
Kalau di Indonesia kita mengenal Sate Padang yang menjadi kuliner khas Kota Padang atau Sate Madura yang berasal dari Madura maka di Macao kita akan disuguhi Shaokao yakni sate bakar ala Macao dengan pilihan bahan sosis, daging, baby potato, jamur, mantau isi ayam, baby octopus (gurita muda, red) dan masih banyak varian rasa lainnya dengan bumbu manis, asin dan gurih.
Rasa bumbu Fried Macau tak berbeda jauh dari mie goreng biasa, namun lebih menonjolkan toping yang berupa bakso dari ikan laut dan udang, siomay dari daging ayam dan telur mata sapi. Harganyapun sedikit lebih mahal, 25 ribu rupiah perporsinya.