Informasi yang akurat tentang performa (spesifikasi) mesin memang menjadi indikator utama ketika seseorang hendak menentukan motor merek apa yang akan dipilihnya nanti. Namun hal-hal sederhana seperti pijakan kaki, gantungan barang dan pegangan (handel) belakang tentu tak boleh disepelekan mengingat sejak awal YIMM memang telah menggaungkan konsep smart and sophisticated untuk Mio S 125 itu. Pijakan kaki lebih lega dengan begitu berkendara menjadi semakin rileks dan nyaman.Â
Gantungan barang yang terpasang menggunakan sistem capit hal itu terasa lebih aman ketimbang model kait karena pada model kait kemungkinan barang bawaan masih bisa terjatuh. Pegangan pada bodi belakang (belakang bangku) memungkinkan pengendara merasa lebih nyaman ketika menggeser atau menempatkan kendaraannya. Yamaha Mio S 125 yang berteknologi blue core itu semakin memikat penggunanya karena dibandrol dengan harga terjangkau, sekitar 17 jutaan (Dealer Krian - Sidoarjo) serta beragam varian warna mulai spirit red, smart white, strong black dan special green.
Isyana, Sang Brand Ambassador Mio S 125
Untuk menggerakkan atau meningkatkan penjualan suatu produk otomotif atau lainnya tak jarang perusahaan-perusahaan itu memajang profil seorang artis papan atas. Dalam hal ini Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menunjuk Isyana Sarasvati sebagai duta (utusan khusus) atau dinamakan Brand Ambassador untuk motor bermerek Yamaha Mio S 125. Produk yang smart dan keren maka brand ambassadornya harus smart dan keren pula, jadinya klop deh. Pasti YIMM punya pertimbangan tersendiri memercayakan brand ambassadornya kepada Isyana Sarasvati.
Sebagai seorang idola tentu saja tingkah laku (sepak terjang) Isyana banyak diikuti oleh fans (penggemar) setianya. Termasuk dalam memilih jenis motor untuk aktivitas sehari-hari. Sosok Mio S Isyana sepertinya match sekali dengan spirit Yamaha Mio S 125. Meski diproduksi dan dipergunakan untuk semua kalangan namun kendaraan ini lebih condong kepada segmen pasar kaum wanita yang nota bene menginginkan kepraktisan dan kenyamanan dalam berkendara.
Menjelajah Pegunungan dengan Mio S 125, Siapa Takut?
Banyak kalangan menilai kalau kendaraan (motor) matic memang kurang cocok untuk menjelajah medan perbukitan atau pegunungan. Lalu bagaimana dengan bung, nona muda serta pengguna Mio S 125 lainnya yang kadung demen dunia petualangan gunung atau olah raga mountaineering itu. Apakah passion jalan-jalan ke gunung bareng Mio S 125 menjadi tak tersalurkan (terkendala) gegara performa kendaraan yang seperti itu.
Fungsi persneling pada motor bertransmisi bisa menjadi engine brake ketika jalanan menurun tajam. Persneling (gigi 1) akan berfungsi efektif dalam menghambat laju kendaraan selain rem depan dan belakang. Sementara pada kebanyakan motor jenis matic, laju kendaraan bisa diturunkan hanya dengan mengandalkan rem depan dan belakang.
Teknologi Mio S 125 menjawab semua tantangan itu. Disain dan teknologi sudah mengadobsi motor sport, bobot kendaraan lebih ringan dan ramping untuk ukuran di kelasnya sehingga dengan mudah bermanuver. Roda depan-belakang sudah menggunakan ban tubeless tapak lebar. Ban jenis tubeless cocok untuk kawasan terjal, sekaligus mengantisipasi bila sewaktu-waktu tertembus kawat tajam atau paku, ban masih bisa dipakai sambil mencari bengkel tambal ban terdekat.