Saya pikir untuk ukuran 2 cm harganya memang murah tapi terlalu kecil, akan beresiko pada tingginya jumlah kematian. Untuk itu saya memutuskan membeli bibit lele yang lebih besar, berukuran 4 - 5 cm dengan harga Rp. 200,- perekornya. Kembali saya tebarkan 500 ekor bibit lele ke dalam kolam yang sebenarnya berdaya tampung 1000 ekor itu.
Sebulan pertama saya masih mengandalkan pakan lele berupa pelet yang saya beli dari penjual bibit lele tadi, sebagian lagi saya beli dari toko khusus pakan ikan. Ukuran butiran pelet harus disesuaikan dengan umur lele yang dibudidayakan. Untuk menciptakan suasana lingkungan yang mirip habitat aslinya, ke dalam kolam saya tumbuhkan kangkung rawa (Ipomoea aquatica) dan enceng gondok (Eichhornia crassipes).
Setelah lele berumur sebulan lebih, saya mulai menerapkan pakan tambahan (selingan) selain pelet. Â Sisa-sisa nasi, cacahan bekicot (Achatina fulica), tahu, lemak ayam bisa menjadi pakan alternatif yang handal. Daging buah pace (Morinda citrifolia) yang sudah matang dengan bau khas itu bisa menjadi makanan sekaligus anti penyakit yang ampuh bagi ikan lele.
Salah satu penyakit yang sering dijumpai pada lele ialah bercak (luka) putih pada tubuh bagian bawah, penyakit itu umumnya disebabkan oleh serangan bakteri Aeromonas. Untuk mencegah penularan penyakit biasanya ke dalam kolam ditaburkan cairan blue methil atau cara yang paling murah dengan menaburkan garam dapur kristal secara merata. Cacahan daun pepaya yang kaya akan vitamin dan zat anti bakteri bisa menjadi pakan alternatif sekaligus obat bagi lele.
Sejak tebar 500 ekor bibit hingga mendekati umur 2 bulan, lele yang mati tidak banyak, paling tidak lebih dari 10 ekor. Biasanya kalau ada yang mati bangkai lele akan mengambang dan itu dengan segera saya ketahui. Bangkai lele bisa saja menjadi santapan lele sehat lainnya.
Dari jumlah kematian lele yang terlihat saya berkesimpulan bahwa percobaan budidaya lele kali ini cukup berhasil. Melihat ukuran lele yang sudah cukup besar, belum genap 2 bulan sudah saya lakukan pemanenan. Betapa senangnya hati kami, istri dan putri semata wayang kami juga turut membantu menangkapi lele-lele yang jumlahnya tidak banyak itu.
Daging ikan lele bertekstur halus dan rasanyapun enak bila diolah secara tepat. Ikan bernama latin Clarias batrachus itu mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Di dalam daging lele terkandung zat Omega-3 dan Omega-6 yang sangat berperan aktif dalam perkembangan syaraf otak (janin), selain itu juga baik untuk kesehatan jantung serta masih banyak lagi manfaat mengonsumsi daging lele terutama sebagai penyedia asupan protein bagi tubuh kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H