Seorang ibu tentunya juga ayah tidak segan-segan memberikan pendidikan seksual kepada anak remaja (putri) nya mulai akil balig hingga berumah tangga kelak. Remaja putri secara alamamiah akan banyak mendapatkan didikan dari ibunya berupa pengetahuan tentang bagaimana merawat diri saat menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan organ kewanitaan seperti menstruasi (haid), keputihan, juga kesehatan organ intim.
Tidak hanya merusak organ reproduksi, kehamilan di luar nikah juga sering terjadi akibat hubungan seks bebas. Merebaknya penyakit Aids akibat seseorang tertular Virus HIV bukan tidak mungkin juga akibat pergaulan seks bebas itu. Orang tua senantiasa menanamkan pendidikan ahlak dan pengetahuan seksual kepada anak remajanya bahwa berhubungan intim itu harus dengan suami atau istri yang sah saja. Hubungan intim di luar nikah akan berakibat fatal dan merusak masa depan remaja itu sendiri.
Orang tua terutama ibu secara arif mengajarkan kepada anak remajanya khususnya remaja putri bagaimana agar alat reproduksinya  tetap terjaga kesehatannya. Sebagian orang tua (dulu) rajin membuatkan ramuan (jamu) tradisional untuk secara rutin diminum oleh anak remaja putrinya agar kesehatan vagina dan kandungannya tetap terjaga. Agar tidak terjerumus pada pergaulan seks bebas yang akan merusak masa depan maka remaja harus membentengi diri dengan ahlak yang luhur dan pengetahuan yang memadai tentang seks dan kesehatan alat reproduksi. Orang tua bisa saja berinisiatif mengajari anak remajanya dengan berbagai keterampilan yang menumbuhkan kreativitas dan jiwa berwira usaha supaya  waktu luangnya menjadi berarti.Â
Orang tua hendaknya memotivasi dan mewajibkan anak remajanya untuk aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan rumahnya. Mendalami pendidikan agama merupakan salah satu cara membentengi diri dari pengaruh luar yang kurang baik serta berbagai masalah lainnya yang dengan mudah menyeret para remaja itu ke dalam tindak asusila. Sebagai remaja, menyibukkan diri dengan larut dalam berbagai kegiatan positif termasuk salah satu cara menghindarkan diri dari pikiran-pikiran mesum dan kusut yang dengan gampangnya menyulut berbagai kemaksiatan dan tindak asusila lainnya.
Penyuluhan Seks oleh BKKBN dan Andil BLK Bagi Remaja
Selain melalui orang tuanya, pendidikan seks bisa diperoleh lewat bimbingan dan penyuluhan yang di lakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di daerah masing-masing. Petugas BKKBN daerah secara aktif dan teratur memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada remaja atau kelompok umur produktif seputar bagaimana membina rumah tangga yang bahagia dan sejahtera. Penyuluhan yang dilakukan tak terbatas pada pembentukan keluarga berencana (KB) melalui perkawinan yang sehat dan sah melainkan juga bagaimana menggunakan berbagai alat kontrasepsi yang dianjurkan.
Yang menjadi sasaran penyuluhan bukan hanya remaja putri dan kaum ibu tapi juga remaja pria dan bapak-bapak. Informasi yang jelas seputar alat reproduksi pria dan wanita serta bagaimana upaya memelihara kesehatan alat reproduksi itu bisa didapatkan ketika menerima materi penyuluhan oleh petugas BKKBN daerah. Termasuk juga informasi mengenai penyakit-penyakit alat reproduksi yang bisa saja timbul akibat seseorang telah melakukan hubungan (intim) yang tidak sehat (di luar nikah).
Sumbangsih dari pihak pemerintah dalam membantu menciptakan remaja yang unggul bisa pula dengan mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) secara merata di berbagai daerah Indonesia. Setelah mendapatkan pendidikan dan latihan dari BLK, para remaja tadi bisa menjadi lebih terampil, mampu menciptakan lapangan kerja mandiri di lingkungannya serta siap digunakan sebagai tenaga kerja produktif dalam pembangunan nasional.
Lingkungan sekolah dan masyarakat juga turut berperan dalam mencetak remaja yang berkualitas. Namun yang lebih utama justru kesadaran dari remaja itu sendiri. Remaja yang tahu akan hari esoknya harus mampu mengefektifkan waktunya semaksimal mungkin untuk tekun dan rajin belajar, bekerja keras, berdisiplin tinggi, jujur, kreatif, penuh cita-cita dan berpikir dinamis.