Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hidup Nyaman di Base Camp

20 April 2016   08:19 Diperbarui: 14 Agustus 2016   08:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Beribadah, bersantai sejenak dan berdiskusi di mushollah yang berada di base camp"][/caption]

Saat bertugas di Base Camp Seibabi saya dan rekan tinggal dalam sebuah barak sederhana. Untuk penerangan dan komunikasi dengan radio side single band (SSB) kami hanya mengandalkan energi listrik dari tenaga generator (genset). Pukul 8 malam penerangan sudah berakhir dan suasana gelap gulita mulai kami rasakan. Beberapa tahun hidup di pedalaman Kalimantan Tengah terasa begitu mengesankan sekaligus menyakitkan, betapa tidak, beberapa jam saja kami hanya menikmati penerangan lampu di malam hari itupun mengandalkan tenaga mesin genset yang tentu saja menimbulkan suara gaduh.

Kini segalanya telah berubah. Daerah-daerah di berbagai pelosok tanah air hampir secara keseluruhan sudah tersentuh oleh program listrik negara. PLN telah mengembangkan jaringan listrik untuk kawasan di pedalaman. Kalau dulu penerangan atau kebutuhan lain untuk base camp di daerah pedalaman hanya mengandalkan mesin genset yang berisik itu namun kini sudah menggunakan jaringan listrik PLN.

Berkomunikasi dengan radio SSB mungkin sudah bukan jamannya lagi, teknologi internet begitu menggejala belakangan ini. Orang di pedalaman bisa berkomunikasi dengan mudah dan leluasa menggunakan surat elektronik (E-mail). Base camp dirancang sedemikian rupa hingga tampak berbeda sama sekali dengan keadaan seperti saat saya tinggal di barak sederhana dulu.

Base camp dulu terbuat dari kayu dan papan namun kini lebih keren lagi. Kontainer (peti kemas) yang biasanya digunakan untuk memuat barang-barang dalam jumlah besar itu kini bisa dimodifikasi sedemikian rupa hingga menjadi kamar-kamar cantik nan menarik yang ditempatkan dalam sebuah base camp dan bisa dimobilisasi (dipindahkan) sesuai kebutuhan.

Berkat meluasnya jaringan listrik PLN kini tinggal di base camp terasa nyaman seperti kalau tinggal di rumah sendiri saja. Ruangan dalam base camp bisa saja dilengkapi Air Conditioned (AC), ada TV, kulkas dan tentunya laptop lengkap dengan saluran internet sebagai alat bekerja dan berkomunikasi dengan kantor pusat di Jakarta atau kota-kota besar lainnya.

Sumber tenaga listrik PLN telah merubah segalanya. Alat-alat bekerja di base camp yang menggunakan motor listrik kini dengan mudahnya bisa dioperasikan tanpa harus menggunakan mesin genset lagi. Kalau sebelumnya pengelasan (welding) dilakukan dengan menggunakan asetilena dan karbid (calcium carbida) maka kini proses pengelasan juga dengan mudahnya dilakukan menggunakan trafo (transformator) bersumber tenaga listrik PLN.

Sebelumnya, sistem pembayaran tagihan listrik PLN dilakukan setelah pelanggan memakai layanan listrik selama sebulan atau dikenal dengan istilah paska bayar (post paid) namun kini sistem pembayarannya lebih praktis lagi. Pelanggan kini terlebih dulu membeli pulsa listrik (token), setelah diperoleh nomer token sebanyak 20 digit lalu nomer tersebut dimasukkan ke dalam alat meter khusus untuk listrik pra bayar (pre paid).

Dengan sistem pra bayar atau yang kini disebut listrik pintar itu, pelanggan akan dengan mudah menggunakan sumber tenaga listrik PLN sesuai besarnya dana (kemampuan finansial) yang ia miliki. Para pelanggan itu bisa mengatur konsumsi listrik setiap saat (bukan setiap bulan) berdasarkan token pulsa listrik yang mereka beli. Tersedia pulsa listrik mulai pecahan 20 ribu, 50 ribu, 100 ribu, 250 ribu, 500 ribu dan 1 juta.

Hidup, bekerja dan beribadah di base camp (daerah pedalaman) ternyata tak kalah enaknya bila dibandingkan dengan hidup dan bekerja di tengah-tengah masyarakat luas. Berkat layanan listrik PLN para pekerja di pedalaman bisa menikmati hidup dan bekerja secara wajar bahkan boleh jadi mereka merasa lebih nyaman bila dibandingkan dengan kalau hidup dan bekerja di wilayah perkotaan itu.

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun