Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kereta Ekonomi Kini Lebih Nyaman!

8 Maret 2016   18:25 Diperbarui: 9 Maret 2016   02:43 1642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Gerbong ber-AC"]

[/caption]

Saat kembali dari Jakarta dengan KA Kertajaya pada 25 Februari 2016 yang baru lalu, saya sempat menyaksikan ada petugas KA yang dengan tegas menertibkan penumpang karena nekad merokok. Sudah ada warning agar setiap penumpang tidak merokok dalam gerbong yang ber-AC itu. Namun sang penumpang malah merokok dengan sembunyi-sembunyi, rupanya petugas sedang memergoki penumpang tadi, akhirnya petugaspun menegur dan menertibkannya.

Meski pada kelas ekonomi sekalipun kini pengelolaan dalam rangkaian KA lebih bagus lagi. Ada petugas khusus yang mengumumkan (announcer) lewat radio siapa nama masinis dan petugas-petugas lainnya. Announcer juga menginformasikan di stasiun mana saja KA akan berhenti dan mengingatkan penumpang agar sebelum turun memeriksa kembali semua barang bawaan agar jangan ada yang tertinggal atau tertukar dengan barang milik orang lain.

Barang yang dibawa setiap penumpang juga dibatasi beratnya, tidak melebihi 20 kilogram. Mungkin ada baiknya juga peraturan itu diberlakukan supaya tidak mengganggu kenyamanan sesama penumpang dalam gerbong KA. Sistem yang kini diterapkan dalam per-kereta apian sepertinya ada kemiripan dengan kalau kita hendak naik pesawat terbang.

[caption caption="Antri menuju gerbong kereta"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun