Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Warna-warni Adenium yang Memikat Hati

16 Februari 2016   10:31 Diperbarui: 18 Februari 2016   08:28 1462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Adenium Somalense"][/caption]

Di kalangan para pecinta (hobiis) tanaman hias, nama Adenium (Adenium obesum) pasti sudah tidak asing lagi. Tanaman yang dijuluki mawar gurun (desert rose) itu dulu sempat memukau perhatian publik karena kecantikannya. Bonggol dan warna bunganya yang bervariasi menjadikan tanaman yang juga diberi nama Kamboja Jepang itu menggiurkan siapa saja yang memandangnya. Tak heran bila kala itu banyak orang terutama kaum ibu rumah tangga yang sebenarnya tak banyak tahu soal tanaman hias jadi ikut-ikutan menanam tanaman yang asalnya dari gurun di Afrika itu.

Adenium sempat booming dan menyita perhatian banyak orang tak terkecuali maling tanaman hias. Modusnya dengan cara menjebol adenium berbonggol unik lengkap dengan bunga beraneka warna dari potnya. Pencuri sengaja membawa lari tanaman yang kala itu bisa berharga ratusan juta itu tanpa pot agar tak mengundang perhatian orang di sekitarnya. Tak pelak aksi pencuri tanaman hias ini membuat was-was para kolektor dan penghobi adenium. Mereka takut kalau-kalau green house atau halaman rumahnya yang berisi adenium cantik dan berharga mahal itu akan dijarah maling.

[caption caption="Adenium Crimson Star"]

[/caption]

Beberapa tahun kemudian banyak orang mulai bosan dan kurang tertarik lagi dengan adenium. Tanaman yang varian bunganya bisa diperbanyak dengan cara teknik sambung itu terasa tak bernilai lagi, harganyapun turun drastis. Pameran bunga dan promosi yang dulu dengan gencarnya didengung-dengunkan sebagian orang kini mulai melemah, pudar bahkan nyaris tak terdengar lagi gaungnya. Booming, bisnis dan kasak-kusuk tentang adenium benar-benar meredup bahkan pencuri spesialis tanaman hiaspun menjadi tak tertarik untuk melirik apalagi mencurinya.

Bagaimana dengan pecinta adenium sejati? Jawabannya tentu mereka itu tak akan ikut down dengan meredupnya booming adenium. Mereka tetap suka adenium, merawat dan memeliharanya sampai kapanpun, menjadikan tanaman eksotis itu sebagai kelangenan (kebanggaan) sekaligus pemercantik halaman rumahnya.

[caption caption="Adenium Swazicum"]

[/caption]

Bagi mereka, bercocok-tanam tanaman hias khususnya adenium merupakan salah satu bentuk aktivitas positif yang bukan hanya sebagai pengisi waktu luang melainkan juga menjadi cara ampuh untuk mengusir rasa penat dan bosan. Menyegarkan kembali relung-relung jiwa yang lara akibat stres atau himpitan-himpitan hidup lainnya.

Proses menyambung (grafting) pada adenium dengan bunga beraneka warna tentu menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus membutuhkan ketelatenan. Setiap orang meski itu pemula apalagi para hobiis pasti dengan mudah mempraktekkannya asalkan mengikuti prosedur yang benar, yang lazim diterapkan.

[caption caption="Satu tanaman adenium dengan beberapa bunga cantik"]
[/caption]

Gagal atau berhasil tak jadi masalah yang penting sudah mencoba dan sebaiknya jangan pernah bosan mencobanya kembali. Ketika berhasil melakukan grafting hingga memunculkan adenium dengan bunga berwarna-warni tentu itu menjadi kepuasan tersendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun