Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kearifan Sirih dan Beragam Manfaatnya

12 Februari 2016   16:06 Diperbarui: 7 Juni 2016   14:56 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Seperti inilah sirih merah itu"]

[/caption]

Selain sirih hijau (Piper betle) masyarakat kini mulai getol mengembang-biakkan tanaman sirih merah. Seperti namanya sirih merah memang memiliki daun berwarna sedikit (ada bintik-bintik) kemerahan.

Para ahli terutama dari kalangan farmasi mencoba mencari tahu kandungan kimia apa saja yang terkandung dalam daun sirih (merah) hingga menjadikan tanaman bernama ilmiah Piper ornatum itu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia.

Hasil penelitian menyebutkan beberapa senyawa pada daun sirih merah seperti flavonoid dan polifenol berperan dalam menurunkan kadar gula darah, itu sebabnya tanaman sirih merah dipercaya bisa membantu mengatasi penyakit diabetes mellitus. Tak hanya itu kedua zat kimia tadi juga berperan sebagai anti oksidan, anti inflamasi, anti kuman dan anti kanker.

Kandungan kimia lainnya yang berupa alkaloid berfungsi sebagai bahan yang mampu menghambat perkembangan sel kanker. Zat kimia berupa karvakol pada daun sirih merah dan hijau bermanfaat sebagai desinfektan dan anti jamur, maka tak heran bila orang sering menjadikan air rebusan daun sirih itu untuk obat kumur karena sariawan atau untuk cebok agar terbebas dari gangguan keputihan yang umum dialami oleh kaum wanita.

[caption caption="Daun sirih merah"]

[/caption]

Eugenol yang terdapat pada daun sirih merah diketahui sebagai zat analgesik (pereda nyeri) demikian pula tanin yang berperan mengatasi infeksi luka yang dialami oleh penderita diabetes. Selain diabetes, daun sirih merah juga mampu mengatasi penyakit radang prostat, hepatitis, batu ginjal, asam urat, maag, batuk (bronkitis), nyeri sendi, gusi berdarah, jerawat, payudara bengkak, mencegah stroke juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Secara umum baik sirih hijau maupun merah memiliki manfaat dan kandungan kimia yang kurang lebih sama. Tapi air rebusan sirih merah terasa pahit sekali dan kurang mengeluarkan bau yang khas seperti layaknya merebus daun sirih hijau. Saya pernah membuktikannya sendiri, setelah merebus beberapa lembar saja air hasil rebusan daun sirih merah itu sudah berwarna hitam dan rasanya sangat pahit.

Mungkin karena pahitnya itu daun tanaman ini diyakini berkhasiat obat termasuk dalam membantu mengatasi diabetes dan penyakit berat lainnya. Sementara air rebusan daun sirih hijau berwarna jernih agak kehijauan dan rasanya tidak pahit. Sebagian orang sangat meyakini kalau sirih merah itu lebih berkhasiat ketimbang sirih yang daunnya berwarna hijau.

Daun sirih merah sangat jarang kita temukan dijual bebas di pasar, tidak seperti daun sirih hijau yang dengan mudah kita dapatkan tanpa harus menanamnya terlebih dulu. Para penjual jamu tradisional (jamu gendong) biasanya menggunakan sirih hijau itu untuk jamu suruhnya karena mudah mendapatkannya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun