Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Atasi Bau Tak Sedap dengan Lidah Mertua

16 Januari 2016   22:11 Diperbarui: 15 Juli 2016   10:57 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sansevieria bisa tumbuh dan berkembang pada kondisi panas terik tanpa naungan dan minim penyiraman. Tubuhnya bersifat sukulen (mengandung air) sebab itulah ia bisa bertahan saat kekurangan air.

Pada musim hujan di mana air tersedia dalam jumlah cukup, kebutuhan akan air tetap saja diperlukan. Yang harus diperhatikan justru bagaimana menjaga media tanam (dalam pot) tetap porous (mudah meloloskan air) supaya akar tidak busuk akibat jeleknya porositas media tanam.

Sansevieria bukan tanaman yang manja. Ia bahkan bisa tumbuh dan berkembang dengan mudah dalam pot yang berisi media tanam ala kadarnya. Media tanam yang digunakan sebaiknya berisi campuran antara pasir (Bromo), tanah topsoil (latosol merah), sekam bakar dan pupuk organik (kompos/pupuk kandang) dengan perbandingan 2 : 1 : 1 : 1.

[caption caption="Kirkii Brown yang juga unik dan klasik"]

[/caption]

Pasir jumlahnya lebih banyak untuk menciptakan porositas yang baik pada media tanam. Kadang-kadang juga ditambahkan pakis cacah agar akar serabut Sansevieria bisa dengan mudah tumbuh dan menerobos susunan media yang ada.

Bila dipandang perlu pupuk kimia cair lengkap sepertiatonik, margaflordan lainnya boleh ditambahkan. Untuk melindungi akar dari serangan cacing nematoda biasanya ditambahkan Furadan di dekat perakaran.

Kutu berwarna putih atau biasa kita kenal dengan nama Trips sering menyerang Sansevieria. Bila serangan belum terlalu berat cukup diberantas secara manual saja. Atau menyemprotnya dengan Sevin atau Dithane M-45.

[caption caption="Dari jenis trifasciata yang mengalami mutasi"]

[/caption]

Ada sebagian penghobi tanaman Sansevieria atau tanaman hias lainnya yang menggunakan cairan tembakau yang telah direndam semalam untuk memberantas hama dan penyakit tanamannya. Penggunaan pestisida organik seperti cairan tembakau itu dipandang lebih aman terhadap tanaman juga ramah dengan lingkungan di sekitarnya.

Perbanyakan Sansevieria bisa dilakukan dengan memisahkan (teknik split) anakan yang muncul dari rimpang dalam media tanam selain itu juga melalui stek. Cara perbanyakan yang lebih canggih dewasa ini dilakukan dengan teknik tissue culture (kultur jaringan).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun