[caption caption="Belajar sambil bermain"]
“Mendidik anak-anak play group dan TK butuh ketelatenan dan kesabaran, mereka adalah tunas-tunas bangsa” ungkap Meirina saat saya temui di kantornya pada Jum’at(8/1/2016) pagi itu.
Menghadapi siswa play group dan TK ternyata bukan pekerjaan mudah. Gara-gara pola-tingkah siswanya yang sulit diarahkan kadang ia menjadi emosi. Itu diakuinya saat awal-awal bergabung dengan Yayasan Sekar Mentari. Meirina kini memiliki 28 orang siswa, dua orang diantaranya merupakan anak berkebutuhan khusus.
“Jam terbanglah (pengalaman, red) yang menjadikan saya sanggup mendidik anak-anak itu” tuturnya sambil menunjuk ke arah siswa-siswa TK yang sedang bermain.
Meirina bukan sekedar pengajar sekolah play group atau TK, berkat ketekunannya ia kini diangkat oleh yayasan yang dipimpin oleh Bu Rosida Ekowati itu sebagai direktur pelaksana.
[caption caption="Menanamkan pada diri anak untuk rajin menabung dan berinfak"]
Sebagai pengajar berpengalaman ia tak lantas mengumbar amarah ketika melihat rekan guru bawahannya yang telah berbuat kekeliruan dalam memperlakukan murid-muridnya. Ia tetap santun menegur dan mengarahkan rekan guru yang menjadi bawahannya itu.
“Dibutuhkan kepekaan dalam mendidik siswa-siswi yang masih usia kanak-kanak itu” ungkapnya.
Saat melihat murid-muridnya mengalami kesulitan atau bahkan berbuat nakal, Meirina dan rekan-rekan guru lainnya dituntut untuk tanggap dan segera membantu memecahkan masalahnya.
“Usia kanak-kanak identik dengan bermain dan bernyanyi. Pola pendidikannya tentu diarahkan sesuai cara berpikir anak-anak. Meski demikian anak-anak tetap dilatih berani bertanya atau mengungkapkan pendapatnya” lanjut Meirina.
[caption caption="Keceriaan para siswa TK Sekar Mentari"]