Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Daya Juang Meirina untuk Anak-anak dan Narapidana

15 Januari 2016   22:08 Diperbarui: 15 Juli 2016   14:28 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman berorganisasi menjadikan Mei berpikir matang dan itulah yang antara lain menjadi modal baginya untuk sanggup mengajar di Yayasan Sekar Mentari.

Mengajar Para Narapidana

Meirina Wanti merupakan salah satu tenaga pendidik Yayasan Sekar Mentari yang juga bertugas mengajar Agama Islam (kajian Al-Qur’an) kaum narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas I Porong, Sidoarjo dan Lapas kelas II A yang ada di pusat Kota Sidoarjo, tepatnya persis di depan alun-alun kota.

Lapas kelas I Porong selama ini dikenal sebagai Lapas yang dihuni oleh para tahanan kelas kakap. Para pembunuh dan teroris khabarnya juga menghuni Lapas itu. Daya tampung Lapas kelas I bisa mencapai 1000 narapidana. Sementara Lapas kelas II A punya daya tampung sebanyak 400 – 500 orang.

[caption caption="Sabar dan telaten mengajar para narapidana di Lapas kelas I Porong"]

[/caption]

Mendidik para narapidana apalagi bagi seorang pengajar (guru) wanita tentu terasa menakutkan. Tapi tidak bagi Meirina, ia bahkan sudah melakoninya selama lebih kurang sembilan tahun.

Kamis pagi (14/01/2016) saya mencoba melihat langsung bagaimana Meirina mengajarkan Agama Islam, khususnya kajian tentang Al-Qur’an kepada para narapidana bimbingannya yang ada di Lapas kelas I Porong.

Kajian Al-Qur’an dan pelajaran tentang Islam lainnya diajarkan setiap hari kecuali hari libur. Dimulai jam 08.30 pagi hingga siang. Meirina sendiri ditugaskan yayasan mengajar pada Hari Kamis. Ruangan sebagai tempat ia mengajar Agama Islam di Lapas kelas I Porong dinamakan “madrasah” . Program mengajarkan berbagai hal tentang kerohanian Islam itu oleh pihak Yayasan Sekar Mentari disebut dengan sistem Kejar Paket Sekolah Dasar (KPSD).

[caption caption="Para napi dengan serius mengikuti kajian Al-Qur'an oleh Meirina Wanti"]

[/caption]

“Setiap orang pasti punya titik hitam (salah dan dosa, red) di masa lalu untuk menghapusnya mari perbanyak amal kebaikan” tutur Meirina.

Itu sebabnya mengapa jiwanya terpanggil hingga secara ihlas bersedia mengajar para napi. Baginya mendidik para napi merupakan salah satu cara menebar amal kebaikan di muka bumi ini. Membimbing dan mengarahkan para napi tentu bukan pekerjaan mudah. Hebatnya lagi perempuan muda ini justru semakin tertantang untuk menyelami kehidupan para napi hingga ia tahu betul bagaimana trik mengajar para napi yang rata-rata temperamental itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun