Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kalkun, Suaranya Khas Harganya Mahal

19 Desember 2015   21:40 Diperbarui: 20 Desember 2015   19:57 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kalkun jantan di objek wisata Gua Akbar Tuban"][/caption]

Ayam kalkun sering kita temukan di tempat-tempat wisata atau taman kota karena hewan bangsa unggas itu memiliki motif bulu berwarna-warni dan menarik. Dipelihara di tempat-tempat itu agar menambah daya tarik taman wisata yang ada.

Ayam kalkun yang sebagian orang menyebutnya sebagai ayam Belanda (the turkey bukan negara Turki) ternyata memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan ayam bukan ras (buras) atau ayam kampung biasa.

Setahun atau dua tahun lalu saya sempat mengecek harga sepasang induk kalkun di pasar burung Jalan Diponegoro Surabaya, saat itu harganya mencapai 500 ribu rupiah sepasangnya.

[caption caption="Sepasang kalkun muda yang saya lihat di pasar unggas Diponegoro Surabaya"]

[/caption]

Sepasang indukan ayam kampung biasa harganya paling hanya 150 ribu. Kini sepasang indukan kalkun harganya bisa mencapai 850 ribu sampai sejuta rupiah.

Saya juga pernah menyaksikan tayangan televisi tentang budidaya ayam kalkun di daerah Temanggung, Jawa Tengah. Kata peternaknya, untuk ayam kalkun anakan saja seekornya harga jualnya mencapai 50 sampai 60 ribu rupiah sedangkan untuk ayam kampung biasa paling hanya 5000 rupiah harga perekornya.

Harga daging ayam kalkun sekilonya kini berkisar antara 50 hingga 60 ribu rupiah. Dari informasi di atas dapat disimpulkan kalau ayam kalkun mempunyai harga jual yang lebih tinggi ketimbang ayam kampung biasa.

[caption caption="Kandang bambu sederhana"]

[/caption]

Beberapa sumber di internet menyebutkan kalau daging ayam kalkun memiliki nilai gizi yang tak kalah bagusnya dengan ayam kampung biasa atau famili hewan unggas (aves) lainnya.

Bila sebagian orang enggan mengonsumsi daging karena kandungan kolesterol yang tinggi maka daging ayam kalkun termasuk yang rendah kandungan kolesterolnya. Selain itu dagingnya tidak berbau anyir (amis) seperti bau daging unggas pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun