[caption caption="Aksi seniman kreatif dengan musik tunggalnya"][/caption]
Bila Anda ingin mengintip keceriaan warga Surabaya coba saja datangi kawasan Taman Bungkul yang ada di Jalan Raya Darmo. Di jalan itu setiap Hari Minggu mulai pukul 06.00 sampai kurang lebih jam sembilan berlangsung acara Car Free Day (CFD).
Sebuah kemeriahan yang berlangsung di sebagian Jalan Raya Darmo Surabaya, tanpa kendaraan bermotor kecuali sepeda ontel atau sepeda sport (olah raga) lainnya.
Mungkin sudah menjadi tradisi, setiap berlangsung acara CFD di Jalan Raya Darmo itu, Taman Bungkul juga tak mau ketinggalan. Di area taman yang biasa digunakan untuk senam pagi itu belakangan ini juga difungsikan sebagai tempat menyelenggarakan berbagai acara penting seperti pada Minggu (13/12/2015) kemarin berlangsung acara kampanye kekerasan seksual terhadap anak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
[caption caption="Naik crane DamKar Pemkot Surabaya"]
[caption caption="Uji nyalih dengan menaiki crane unit DamKar Surabaya"]
Berbeda dengan acara CFD pada periode-periode sebelumnya, Minggu pagi kemarin CFD terlihat begitu spesial. Pasalnya dinas Pemadam Kebakaran (DamKar) Kota Surabaya juga ikut ambil bagian di kemeriahan itu. Tapi kali ini aksi unit DamKar Pemkot Surabaya itu bukan berjibaku dengan si Jago Merah melainkan turut menghibur warga Kota Surabaya dengan memberi kesempatan mereka untuk naik ke atas crane mobil DamKar. Terang saja aksi beberapa pengunjung CFD yang hendak menguji nyalihnya dengan menaiki katrol mobil unit DamKar itu mengundang perhatian banyak orang.
Di sebagian Jalan Raya Darmo mulai Jalan Mayangkara depan Perpustakaan Bank Indonesia sampai kurang lebih 2 kilometer menuju ke arah Taman Bungkul menjadi arena CFD berlangsung. Kegiatan-kegiatan menyenangkan seperti olah raga bulu tangkis, senam irama, jogging, bersepeda, jalan santai dilakukan di jalan itu. Di lokasi Taman Bungkul sendiri para pedagang kaki lima tumpah ruah menjajakan beraneka makanan dan minuman.
Beraneka macam makanan khas Jawa Timur khususnya Kota Surabaya bisa kita temukan di sekeliling taman yang telah memperoleh penghargaan internasional itu. Sebenarnya Taman Bungkul sendiri sudah memiliki sentra kuliner (foodcourt) tapi saat pelaksanaan acara rutin CFD pedagang kaki lima semakin terlihat menjubeli taman itu.
[caption caption="Aksi penari break dance di Taman Bungkul saat CFD"]
Kalau biasanya lokasi untuk bermain skate board atau atraksi sepeda BMX dipenuhi anak-anak muda yang menggandrungi olah raga itu tapi Minggu pagi kemarin terlihat sepi. Tempat itu penuh dengan pengunjung yang ingin menyaksikan pola tingkah penari break dance. Meski pemainnya masih amatiran nyatanya banyak juga pengunjung yang terpaku menyaksikan tarian asal Amerika itu.
[caption caption="Aksi seniman diam membisu di atas becak seperti patung"]
Yang mungkin tak pernah berubah dari Minggu ke Minggu lainnya adalah aksi diam “mematung” di atas becak yang diperagakan oleh seorang lelaki bertubuh ringkih. Badannya dipoles dengan warna-warna unik sehingga semakin menarik perhatian orang yang melihatnya. Kami sekeluarga termasuk yang sering mendatangi acara CFD di Jalan Raya Darmo Surabaya itu sehingga hafal betul dengan aksi sang lelaki yang diam dan membisu laksana patung itu. Tapi kali ini ia mengenakan penutup kepala yang oleh warga Surabaya dinamakan “udeng”.
[caption caption="Komunitas sepeda tua "Senopati" dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur"]
[caption caption="Wow dilengkapi tape atau radio dan pengeras suaranya"]
[caption caption="Ada mesinnya biar nggak ngontel terus"]
Sekelompok orang tua yang berasal dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur juga unjuk aksi di acara CFD Minggu pagi itu. Mereka menamakan kelompoknya “Senopati”. Para orang tua itu tergabung dalam kelompok pecinta sepeda ontel. Tapi sepeda ontel mereka bukan ontel biasa. Melainkan sepeda ontel tua (sepeda kumbang) yang telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga terlihat unik. Beberapa di antaranya dilengkapi mesin, radio/tape dan tentunya berbagai asesoris lainnya hingga tampak semakin menarik perhatian.
Tak hanya komunitas penggemar sepeda tua nan unik yang meramaikan acara CFD Minggu pagi itu. Seorang seniman tua juga terlihat di tengah kerumunan massa pengunjung Taman Bungkul. Seniman itu terlihat begitu unik bukan hanya karena ia bisa mendendangkan lagu dengan suara merdunya melainkan juga bisa mengiringi nyanyiannya tadi dengan menggunakan beberapa alat musik sekaligus, seperti harmonika, mini drum, gitar kecil (ukulele) juga mini zimba. Sementara disampingnya berdiri sepeda tua lengkap dengan berbagai benda-benda unik lainnya. Seniman tua itu menamakan dirinya seniman kreatif musik tunggal.
Masih banyak keunikan dan keseruan lainnya di acara CFD Taman Bungkul Surabaya itu. CFD menjadi acara murah meriah bagi warga Surabaya dan sekitarnya. Selain untuk menghilangkan kepenatan akibat rutinitas kerja yang membosankan, siapa tahu dengan mendatangi acara CFD Taman Bungkul Surabaya Anda akan mendapatkan inspirasi baru. Penasaran? Yuk kunjungi Surabaya di Hari Minggu.
[caption caption="Di taman Monumen Mayangkara, dekat lokasi CFD"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H