Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Bakso Bakar Plus Panorama Alam

28 Juli 2015   10:44 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:43 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung yang berada di pinggir jurang itu ukurannya tidak begitu besar. Kira-kira 15 X 5 meter persegi. Dinding warung dirancang sedemikian menariknya sehingga udara sejuk pegunungan Kota Batu bisa dengan mudah menerobos masuk melalui celah-celah dinding bambu. Penikmat bakso juga bisa dengan leluasa melayangkan pandangannya ke berbagai penjuru panorama alam yang ada di lereng jurang.

Ramai oleh pembeli

Para pembeli di warung ini menikmati bakso bakarnya sambil duduk santai di bawah (lesehan). Tempat duduk letaknya sedikit lebih tinggi dari lantai tanah. Ada meja-meja berukuran kecil tempat meletakkan mangkuk bakso atau gelas minuman. Suasana di warung Bambu Wulung juga terlihat semarak oleh ramainya pembeli. Sementara bau harum bakso bakar berbumbu sate acap kali ikut masuk ke dalam warung akibat terpaan angin pegunungan Batu-Malang.

Bambu Wulung merupakan warung bakso lengkap dengan bakso (pentol) bakarnya. Untuk seporsi bakso lengkap dengan bakso bakar dan lontongnya cuma dihargai 13 ribu rupiah. Warung ini juga menyediakan minuman berupa Es Pasundan yang lebih mirip es campur (oyen).

Warga Desa Banjar Tengah, Batu-Malang tampaknya tidak puas dengan hanya membuka warung kuliner. Sebagian lagi mengais rezeki dengan menjalankan kereta kuda (andong).

Sebelum mampir di warung-warung kuliner di pinggir jurang Desa Banjar Tengah, para wisatawan itu bisa saja menikmati indahnya panorama alam yang ada di lereng-lereng bukit. Setelah puas berkereta kuda biasanya mereka beristirahat sambil menyantap lezatnya bakwan malang lengkap dengan pentolan goreng berbumbu sate.

Panorama yang indah dari celah-celah dinding Warung Bambu Wulung

 Bersama keluarga tercinta menikmati bakso bakar

 Jalan-jalan dulu naik delman sebelum makan bakso bakar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun