Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Yuk Lihat Sekolahan Petani Kopi di Lampung #DibalikSecangkirKopi

11 Juni 2015   10:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Bibit akan tumbuh dan berproduksi seperti yang diharapkan asal proses perawatannya terjaga” tukas Jimo.

Oleh PuslitKoKa Jember, tanaman Kopi Robusta dibiakkan secara kultur jaringan melalui teknologi Somatic Embryogenesis. Teknologi ini dilakukan dengan cara memotong daun tanaman kopi menjadi bagian-bagian kecil kemudian dibiakkan dalam media khusus (media agar). Semua dilakukan dalam ruangan yang sangat terkontrol agar terjaga sterilitasnya.

Dengan perbanyakan secara kultur jaringan itu diharapkan tanaman kopi nantinya punya kualitas tumbuh dan produksi yang seragam. Setelah tanaman kopi berusia kira-kira 6 bulan sejak keluar dari dalam ruang kultur jaringan (berupa plantlet) maka dipindahkan ke dalam plastik polibag yang di dalamnya berisi media tanam berupa pasir, kompos dan tanah dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Selanjutnya bibit siap ditanam di lahan yang sudah disiapkan oleh para petani kopi di Lampung.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun