[caption id="attachment_392352" align="aligncenter" width="500" caption="Pengunjung perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya"][/caption]
Devisa terbesar Negara Mesir khabarnya berasal dari sektor pariwisata. Salah satu objek wisata mahal di negara itu yakni Piramida Mesir masih tetap menjadi magnet para wisatawan dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Kita sebenarnya tak kalah dengan Mesir bahkan potensi wisata yang kita miliki melebihi Mesir. Indonesia kaya akan wisata alam dan budaya yang menakjubkan.
Mungkin sudah banyak upaya yang dilakukan oleh Kemenparekraf atau dinas terkait untuk memajukan, menggerakkan atau bahkan mengangkat kembali objek wisata alam Indonesia. Lalu bagaimana dengan objek wisata yang lainnya, objek wisata sejarah misalnya?
[caption id="attachment_392354" align="aligncenter" width="400" caption="Wajah gedung perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya"]
Disini peran aktif Kemenparekraf sangat diperlukan. Sebagai contohnya, gedung-gedung tua yang notabene warisan kolonial Belanda atau Jepang dengan gaya arsitektur yang menawan tentu sangat menarik perhatian setiap orang yang memandanginya tak terkecuali para wisatawan.
Apalagi bila gedung atau bangunan tua itu dikelolah dengan baik sehingga manfaatnya menjadi lebih besar bagi masyarakat luas termasuk untuk para wisatawan yang mengunjunginya.
Harapan saya, Kemenparekraf selaku lembaga negara yang selama ini bertugas mengawal pariwisata Indonesia harus peka dan tanggap terhadap objek-objek yang sekiranya berpotensi mendatangkan wisatawan. Tak hanya itu, Kemenparekraf hendaknya melakukan pembinaan (diklat) terhadap pengelolah gedung atau bangunan bersejarah agargedung yang dikelolahnya itu bisa menjadi magnet wisatawan.
[caption id="attachment_392355" align="aligncenter" width="400" caption="Disain interior perpustakaan Bank Indonesia Surabaya"]
Untuk membuktikan hal itu, saya mencoba mendatangi sebuah bangunan kuno dengan gaya arsitektur yang menawan. Kini bangunan itu difungsikan menjadi gedung perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya. Mari kita kunjungi perpustakaan ini bila Anda berkesempatan melancong ke Surabaya.
[caption id="attachment_392365" align="aligncenter" width="400" caption="Dihiasi sepeda ontel tua dan prasasti cagar budaya"]
Nah bila kita berbicara mengenai perpustakaan ini biasanya angan kita tertuju pada sebuah tempat dengan beraneka jenis buku yang tertata rapi pada rak-rak yang ada. Di sana kita akan melihat meja-meja beserta orang-orang yang sedang duduk serius membaca buku atau literatur yang mereka inginkan.
Tak bisa dipungkiri kalau perpustakaan itu memang identik dengan sesuatu yang serius dan pastinya membosankan. Namun di Jalan Taman Mayangkara 6 Surabaya, Anda akan menyaksikan perpustakaan yang sama sekali jauh dari kesan membosankan itu. Penasaran? Yuk simak jalan-jalan saya kali ini.
[caption id="attachment_392357" align="aligncenter" width="400" caption="Ternyata perpustakaan bisa menjadi magnet wisatawan"]
Perpustakaan milik Bank Indonesia di Surabaya ini boleh dikata bukan perpustakaan biasa. Gaya arsitektur bangunannya khas dan tentu menarik bagi siapa saja yang memandangnya. Menurut catatan sejarah, gedung perpustakaan Bank Indonesia Surabaya ini sudah ada sejak tahun 1921.
Dulu gedung yang merupakan warisan Belanda ini menjadi rumah tinggal direktur de Javasche Bank. Seiring perjalanan sang waktu, sekitar tahun 1951 de Javasche Bank berganti nama menjadi Bank Indonesia.
Tahun 1975 hingga 2004 gedung perpustakaan Bank Indonesia itu dialihfungsikan sebagai Museum Mpu Tantular Surabaya. Sejak tahun 2012 gedung yang bentuknya unik nan menawan itu difungsikan sebagai perpustakaan Bank Indonesia karena Museum Mpu Tantular sudah memiliki gedung baru di Buduran, Sidoarjo-Jawa Timur.
[caption id="attachment_392358" align="aligncenter" width="400" caption="Ada ruang baca untuk anak-anak"]
Saat pertama kali memasuki gedung perpustakaan ini, di sebelah kiri Anda akan melihat kantin yang didisain sedemikian rupa. Ada beberapa meja lengkap dengan kursi-kursi bergaya simpel dan memberi kesan kuno.
Sementara di beranda gedung sebelah kiri tersedia kursi-kursi besi dan mejanya. Ini diperuntukkan bagi pengunjung yang memanfaatkan fasilitas free Wi Fi sambil menikmati suasana di luar gedung. Pintu utama perpustakaan yang berada persis di depan trap tangga masuk saat saya berkunjung ke sana dalam keadaan terkunci.
Saya memilih masuk melalui pintu sebelah kanan dari gedung ini. Setelah menyerahkan identitas diri dan mengisi buku tamu sejurus kemudian saya masuk lebih dalam ke ruangan utama. Penasaran ingin tahu seperti apa dalamnya gedung ini.
[caption id="attachment_392359" align="aligncenter" width="400" caption="Ada kantinnya juga lho perpustakaan ini"]
Seperti perpustakaan umum lainnya, perpustakaan Bank Indonesia Surabaya juga memiliki koleksi buku yang jumlahnya sangat banyak. Namun dari sekian banyak buku yang ada di perpustakaan itu berkisar pada buku-buku perbankan, ekonomi, moneter dan keuangan.
Di beberapa sudut ruangan perpustakaan bahkan di depan pintu masuk gedung ditempatkan sepeda ontel kuno (sepeda kumbang). Mungkin maksudnya agar pengunjung tak bosan dan tetap santai dalam menikmati bahan bacaan yang ada.
Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya ini bertambah spesial karena dilengkapi ruangan baca khusus anak-anak. Tentunya meja, kursi dan buku-buku yang ada di ruangan ini disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Ditunjang pula dengan sarana mainan yang merangsang minat baca bagi anak-anak.
[caption id="attachment_392360" align="aligncenter" width="400" caption="Suasana dalam perpustakaan yang nyaman"]
Seperti diketahui bersama bangunan khas Belanda umumnya beratap tinggi dengan pilar-pilar penyanggah yang kokoh. Itu terlihat dalam interior perpustakaan ini. Lampu-lampu dalam ruangan juga dirancang pas seolah membawa para pembaca kembali ke masa silam.
Bila mengecek satu persatu ruangan dalam perpustakaan Bank Indonesia Surabaya ini, bisa dipastikan Anda akan enggan beranjak dari sana. Sebab masing-masing ruangan baca didisain menarik agar tidak membosankan.
Salah satu contohnya adalah penempatan miniatur kapal layar sebagai pemercantik ruangan. Penempatan lemari buku berukuran sedang yang memberi kesan elegan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi perpustakaan ini.
Berwisata sambil belajar di perpustakaan Bank Indonesia Surabaya tentu sangat disarankan. Selain menambah wawasan tentang dunia perbankan, Anda dan pengunjung lainnya juga turut melestarikan bangunan cagar budaya Kota Surabaya ini.
[caption id="attachment_392362" align="aligncenter" width="400" caption="Gedung perpustakaan Bank Indonesia Surabaya"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H