Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perpustakaan Jadi Objek Wisata di Surabaya

22 Januari 2015   01:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:38 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_392352" align="aligncenter" width="500" caption="Pengunjung perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya"][/caption]

Devisa terbesar Negara Mesir khabarnya berasal dari sektor pariwisata. Salah satu objek wisata mahal di negara itu yakni Piramida Mesir masih tetap menjadi magnet para wisatawan dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Kita sebenarnya tak kalah dengan Mesir bahkan potensi wisata yang kita miliki melebihi Mesir. Indonesia kaya akan wisata alam dan budaya yang menakjubkan.

Mungkin sudah banyak upaya yang dilakukan oleh Kemenparekraf atau dinas terkait untuk memajukan, menggerakkan atau bahkan mengangkat kembali objek wisata alam Indonesia. Lalu bagaimana dengan objek wisata yang lainnya, objek wisata sejarah misalnya?

[caption id="attachment_392354" align="aligncenter" width="400" caption="Wajah gedung perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya"]

14218368682064862920
14218368682064862920
[/caption]

Disini peran aktif Kemenparekraf sangat diperlukan. Sebagai contohnya, gedung-gedung tua yang notabene warisan kolonial Belanda atau Jepang dengan gaya arsitektur yang menawan tentu sangat menarik perhatian setiap orang yang memandanginya tak terkecuali para wisatawan.

Apalagi bila gedung atau bangunan tua itu dikelolah dengan baik sehingga manfaatnya menjadi lebih besar bagi masyarakat luas termasuk untuk para wisatawan yang mengunjunginya.

Harapan saya, Kemenparekraf selaku lembaga negara yang selama ini bertugas mengawal pariwisata Indonesia harus peka dan tanggap terhadap objek-objek yang sekiranya berpotensi mendatangkan wisatawan. Tak hanya itu, Kemenparekraf hendaknya melakukan pembinaan (diklat) terhadap pengelolah gedung atau bangunan bersejarah agargedung yang dikelolahnya itu bisa menjadi magnet wisatawan.

[caption id="attachment_392355" align="aligncenter" width="400" caption="Disain interior perpustakaan Bank Indonesia Surabaya"]

1421837092846704122
1421837092846704122
[/caption]

Untuk membuktikan hal itu, saya mencoba mendatangi sebuah bangunan kuno dengan gaya arsitektur yang menawan. Kini bangunan itu difungsikan menjadi gedung perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya. Mari kita kunjungi perpustakaan ini bila Anda berkesempatan melancong ke Surabaya.

[caption id="attachment_392365" align="aligncenter" width="400" caption="Dihiasi sepeda ontel tua dan prasasti cagar budaya"]

1421838144310360242
1421838144310360242
[/caption]

Nah bila kita berbicara mengenai perpustakaan ini biasanya angan kita tertuju pada sebuah tempat dengan beraneka jenis buku yang tertata rapi pada rak-rak yang ada. Di sana kita akan melihat meja-meja beserta orang-orang yang sedang duduk serius membaca buku atau literatur yang mereka inginkan.

Tak bisa dipungkiri kalau perpustakaan itu memang identik dengan sesuatu yang serius dan pastinya membosankan. Namun di Jalan Taman Mayangkara 6 Surabaya, Anda akan menyaksikan perpustakaan yang sama sekali jauh dari kesan membosankan itu. Penasaran? Yuk simak jalan-jalan saya kali ini.

[caption id="attachment_392357" align="aligncenter" width="400" caption="Ternyata perpustakaan bisa menjadi magnet wisatawan"]

1421837328115768342
1421837328115768342
[/caption]

Perpustakaan milik Bank Indonesia di Surabaya ini boleh dikata bukan perpustakaan biasa. Gaya arsitektur bangunannya khas dan tentu menarik bagi siapa saja yang memandangnya. Menurut catatan sejarah, gedung perpustakaan Bank Indonesia Surabaya ini sudah ada sejak tahun 1921.

Dulu gedung yang merupakan warisan Belanda ini menjadi rumah tinggal direktur de Javasche Bank. Seiring perjalanan sang waktu, sekitar tahun 1951 de Javasche Bank berganti nama menjadi Bank Indonesia.

Tahun 1975 hingga 2004 gedung perpustakaan Bank Indonesia itu dialihfungsikan sebagai Museum Mpu Tantular Surabaya. Sejak tahun 2012 gedung yang bentuknya unik nan menawan itu difungsikan sebagai perpustakaan Bank Indonesia karena Museum Mpu Tantular sudah memiliki gedung baru di Buduran, Sidoarjo-Jawa Timur.

[caption id="attachment_392358" align="aligncenter" width="400" caption="Ada ruang baca untuk anak-anak"]

1421837489488491941
1421837489488491941
[/caption]

Saat pertama kali memasuki gedung perpustakaan ini, di sebelah kiri Anda akan melihat kantin yang didisain sedemikian rupa. Ada beberapa meja lengkap dengan kursi-kursi bergaya simpel dan memberi kesan kuno.

Sementara di beranda gedung sebelah kiri tersedia kursi-kursi besi dan mejanya. Ini diperuntukkan bagi pengunjung yang memanfaatkan fasilitas free Wi Fi sambil menikmati suasana di luar gedung. Pintu utama perpustakaan yang berada persis di depan trap tangga masuk saat saya berkunjung ke sana dalam keadaan terkunci.

Saya memilih masuk melalui pintu sebelah kanan dari gedung ini. Setelah menyerahkan identitas diri dan mengisi buku tamu sejurus kemudian saya masuk lebih dalam ke ruangan utama. Penasaran ingin tahu seperti apa dalamnya gedung ini.

[caption id="attachment_392359" align="aligncenter" width="400" caption="Ada kantinnya juga lho perpustakaan ini"]

1421837627176008256
1421837627176008256
[/caption]

Seperti perpustakaan umum lainnya, perpustakaan Bank Indonesia Surabaya juga memiliki koleksi buku yang jumlahnya sangat banyak. Namun dari sekian banyak buku yang ada di perpustakaan itu berkisar pada buku-buku perbankan, ekonomi, moneter dan keuangan.

Di beberapa sudut ruangan perpustakaan bahkan di depan pintu masuk gedung ditempatkan sepeda ontel kuno (sepeda kumbang). Mungkin maksudnya agar pengunjung tak bosan dan tetap santai dalam menikmati bahan bacaan yang ada.

Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya ini bertambah spesial karena dilengkapi ruangan baca khusus anak-anak. Tentunya meja, kursi dan buku-buku yang ada di ruangan ini disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Ditunjang pula dengan sarana mainan yang merangsang minat baca bagi anak-anak.

[caption id="attachment_392360" align="aligncenter" width="400" caption="Suasana dalam perpustakaan yang nyaman"]

14218377811231220303
14218377811231220303
[/caption]

Seperti diketahui bersama bangunan khas Belanda umumnya beratap tinggi dengan pilar-pilar penyanggah yang kokoh. Itu terlihat dalam interior perpustakaan ini. Lampu-lampu dalam ruangan juga dirancang pas seolah membawa para pembaca kembali ke masa silam.

Bila mengecek satu persatu ruangan dalam perpustakaan Bank Indonesia Surabaya ini, bisa dipastikan Anda akan enggan beranjak dari sana. Sebab masing-masing ruangan baca didisain menarik agar tidak membosankan.

Salah satu contohnya adalah penempatan miniatur kapal layar sebagai pemercantik ruangan. Penempatan lemari buku berukuran sedang yang memberi kesan elegan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi perpustakaan ini.

Berwisata sambil belajar di perpustakaan Bank Indonesia Surabaya tentu sangat disarankan. Selain menambah wawasan tentang dunia perbankan, Anda dan pengunjung lainnya juga turut melestarikan bangunan cagar budaya Kota Surabaya ini.

[caption id="attachment_392362" align="aligncenter" width="400" caption="Gedung perpustakaan Bank Indonesia Surabaya"]

1421837914737914932
1421837914737914932
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun