Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aneh! Ada Air Mendidih Tapi Tidak Panas

11 Februari 2015   13:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:27 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_396120" align="aligncenter" width="448" caption="Inilah "Air Blekuthuk" itu"][/caption]

Beberapa puluh meter dari titik api abadi, Anda akan menemukan keunikan alam lainnya. Pengelolah objek wisata alam Kayangan Api menamakannya “Air Blekuthuk”.

Namanya memang lucu. Kata blekuthuk sebenarnya berasal dari Bahasa Jawa yang artinya bergelembung. Seperti keadaan kalau ditiupkan udara ke dalam bejana berisi air.

Namun air blekuthuk yang ada di kompleks Kayangan Api tidaklah sepanas air yang dididihkan. Bahkan suhunya seperti air biasa. Hanya muncul bau yang khas dari sumur (kolam) air blekuthuk itu.

[caption id="attachment_396121" align="aligncenter" width="384" caption="Pak Juli, sang juru pelihara objek wisata alam Kayangan Api Bojonegoro, Jawa Timur"]

14236099011644496751
14236099011644496751
[/caption]

“Kedalaman kolam air blekuthuk ini kira-kira 2 meter” cerita Pak Juli juru pelihara Kayangan Api yang saya temui sore itu.

“Setelah keris pusaka ditempa di api abadi selanjutnya Mpu Supa mencelupkannya ke dalam kolam air blekuthuk ini” ungkap Pak Juli melanjutkan kisahnya.

Terlepas benar-tidaknya keterangan yang diberikan Pak Juli seputar “air blekuthuk” yang pasti keajaiban alam ini menjadi daya tarik tambahan bagi objek wisata alam Kayangan Api.

Nah bagi Anda atau traveler lain yang penasaran dengan keajaiban alam “air blekuthuk” mari kunjungi objek wisata Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Ngasem-Bojonegoro, Jawa Timur. Tiket masuknya cukup terjangkau, hanya Rp. 5000,- itupun sudah termasuk ongkos karcis parkir kendaraan Anda.

Baca juga :

01.

02.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun