Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wingko Babat, Jajanan Wajib dari Lamongan

12 Februari 2015   16:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:21 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_396346" align="aligncenter" width="400" caption="Sedikit hangus namun tetap khas dan gurih"][/caption]

Sepulang dari mengunjungi Kota Bojonegoro, saya menyempatkan diri untuk mampir di Kecamatan Babat. Kota kecil ini termasuk wilayah Lamongan. Saya beristirahat sejenak di depan sebuah toko yang berada persis di depan Pasar Lamongan.

Belum lama saya memarkir kendaraan, seorang pedagang menghampiri saya. Ia menawari saya “Wingko Babat” yang merupakan jajanan khas Kota Babat-Lamongan.

[caption id="attachment_396351" align="aligncenter" width="400" caption="Salah satu lapak dorong Wingko Babat di sepanjang Jalan Babat lamongan, Jawa Timur"]

14237079421357940891
14237079421357940891
[/caption]

Di sepanjang jalan raya Babat itu Anda akan menemukan banyak lapak-lapak dorong yang menyediakan penganan Wingko Babat.

Tak hanya lapak kaki lima, toko-toko kue juga menjajakan makanan khas Babat ini. Termasuk lapak-lapak pedagang yang ada di dalam Pasar Lamongan.

Wingko Babat dibuat dari bahan-bahan antara lain tepung ketan, parutan kelapa, gula, telur, margarin dan bahan-bahan penyedap lainnya. Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata.

Kemudian dibuat cetakan bulat pipih dengan ukuran sesuai selera. Cetakan tadi selanjutnya dipanggang di atas teflon yang telah dialasi daun pisang. Atau dipanaskan dalam oven.

Proses selanjutnya ialah membolak-balikan cetakan tadi hingga berwarna kecoklatan agak hangus (gosong). Maka jadilah Wingko Babat itu.

Harga Wingko Babat bervariasi. Sebuah toko di Jalan Raya Babat yang sempat saya datangi menjual sekardus kecil dengan harga Rp. 35.000,-. Isinya 10 biji. Toko ini mengklaim produksi wingko olahannya benar-benar asli dan berkualitas bagus karena dibuat dari sari kelapa muda.

[caption id="attachment_396353" align="aligncenter" width="300" caption="Penjaja Wingko Babat jalanan, lebih hati-hati bila membelinya"]

14237081161898957185
14237081161898957185
[/caption]

Sementara Wingko Babat yang dijajakan oleh pedagang asongan harganya jauh lebih murah. Sebungkus plastik dijual dengan harga Rp. 10.000,- bahkan bisa lebih murah lagi. Isinya 15 biji.

Tapi Anda harus lebih berhati-hati. Tidak semua pedagang wingko asongan berlaku jujur. Ada pedagang yang mencoba memasukkan wingko yang sudah rusak (bau tengik) ke dalam plastik pembungkus wingko baru.

Kiatnya adalah tawarlah dengan harga semurah-murahnya, ambil salah satu wingko secara acak lalu coba cicipi. Dari situ Anda akan tahu mana wingko yang rusak dan yang masih baru.

[caption id="attachment_396354" align="aligncenter" width="400" caption="Pasar Babat di Lamongan, Jawa Timur"]

14237082202125289869
14237082202125289869
[/caption]

Ukuran wingko yang dijajakan pedagang asongan biasanya lebih kecil. Namun soal kualitas dan rasa tak jauh berbeda dengan yang dijual di toko-toko kue.

Nah selamat berburu Wingko Babat saat Anda berkesempatan melancong ke Kota Lamongan, Jawa Timur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun