Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reaksi Duterte Terhadap Kemenangan Trump

10 November 2016   17:32 Diperbarui: 10 November 2016   20:38 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama antara Donald Trump dan Hary Tanoesoedibjo beserta istri di Amerika Serikat (CNN Indonesia)

Trump juga akan meningkatkan alokasi dana untuk perang melawan terorisme yang selama ini pos pengeluaran untuk pemberantasan terorisme sebesar US$ 6 trilyun. Menurut Trump, rencana program kerja serta keputusan yang ia tempuh itu bukan hanya asal njeplak saja agar ia bisa menang pilpres, akan tetapi telah melalui kajian yang mendalam bersama team-nya, 

Makna Tersirat Reaksi Duterte

Dengan mengucapkan selamat kepada kemenangan Trump dan memuji sistem demokrasi di Amerika Serikat tentunya ada beberapa indikator sehingga membuat sikapnya melunak terhadap Amerika Serikat, yaitu indikator yang pertama Duterte adalah pemimpin yang berjiwa sprotif dan hatinya baik. Biasanya begitu, orang yang prilakunya gahar dan cadas, tapi hati mereka sebenarnya baik.

Sekalipun sebelumnya Duterte terlibat perang urat syaraf dengan Obama dan Trump, namun dalam lubuk hatinya yang paling dalam tentunya sebagai manusia biasa ia menginginkan adanya hubungan baik yang dapat tercipta.

Indikator yang kedua, tentunya Duterte berharap dapat memulihkan hubungan antara Filipina dan Amerika Serikat pasca lengsernya Barrack Obama. Harapannya, dibawah kendali kepemimpinan Trump, jalinan kerjasama dan saling pengertian kedua negara dapat tercipta

Indikator yang ketiga ada hubungannya dengan sengketa Laut Cina Selatan dimana mau tak mau peran serta Amerika Serikat sebagai negara adidaya dibutuhkan Duterte untuk mengamankan kepentingan Filipina dalam Sengketa Laut Cina Selatan itu dengan macan Asia, negara Tiongkok.

Namun apapun itu, satu hal yang perlu dipelajari dari kedua pemimpin kontroversial ini adalah komitmen mereka demi kepentingan negara. Mereka berdua adalah pemimpin yang berkarakter, memegang teguh prinsip yang kokoh, berbucara apa adanya tanpa perlu inflasi kata-kata sesuai karakter diri masing-masing tanpa perlu mengedepankan prilaku kemunafikan yang memuakkan.

Yang jelas, mereka terpilih menjadi pemimpin karena mereka dicintai oleh rakyatnya.

Salam Kompasiana.

Rujukan: Dailymail | Reuters

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun