Selain itu Kompasianer model begini ini biasanya rata-rata golongan BSH (Barisan Sakit Hati) karena korban pembredelan Admin akibat posting tulisan semau-maunya yang melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana. Sudah dikasi hati minta rempelo, alias udah gratis posting demi aktualisasi diri, tapi maunya postingan-postingan mereka yang banyak pelanggaran itu kagak boleh diganggu gugat.
Ditegur Admin malah mencak-mencak, posting tulisan protes Admin sok gahar segala, padahal Admin enggak ngundang mereka pakai surat resmi supaya datang nulis di Kompasiana.
Kasihan juga sich lihat Kompasianer jenis muka tembok model begini ini :-)
Kompasianer Tukang Komplen Iklan Porno
Kalau yang ini jenis Kompasianer dodol tingkat dewa. Bagaimana enggak kubilang dodol, mereka enggak menyadari dengan seringnya browsing situs bokep, maka cache history-nya secara otomatis nyantol di Komputer mereka sehingga ads Google pun juga secara otomatis menampilkan iklan dengan konten yang similar dengan hasil browsing mereka-mereka itu di Komputer mereka itu.
Contohnya aku, karena sering browsing website-website penyedia konten batu bacan, maka setiap kali aku buka Kompasiana, iklan yang muncul mayoritas tentang batu akik. Masa aku nuduh Admin, ternyata mas Isjet dan Kang Pepih pecinta batu akik.
Nah yang lucunya para Kompasianer dodolipet itu supaya dibilang kompasianer suci pemegang kunci kerajaan sorga, mereka dengan segala pede-nya langsung posting tulisan protes keras ke Admin dengan menuduh Admin menayangkan iklan porno, supaya mereka dapat pujian dan berwakaka berwekeke ria dengan para Kompasianer lainnya.
Ngehe nggak tuh?
Kompasianer Hilang Akal
Kalau jenis Kompasianer ini postingan mereka selalu galau persis kayak anak punk yang punya rambut warna-warni, kadang botak, kadang pake kuncir, kadang jambulnya menjulang tinggi dengan anting-anting yang memenuhi alis, kuping, hidung, dan mulut mereka
Bagaimana enggak hilang akal, jumlah pembaca dibawah 100 pembaca, langsung kalap mata titip link secara membabi-buta kesana kemari agar jumlah pembacanya mencapai target. Salah satu Kompasianer jenis ini adalah Mawalu.
Norak yak?
Kompasianer Spesialis Jessica
Kompasianer macam begini ini asli bikin ngenes. Dengan segala sotoynya, analisa-analisa mereka melebihi analisa para pakar dan saksi ahli. Setelah ku obrak-abrik Google, ternyata mereka comotnya dari pendapat para ahli di media online dan sadur dikit-dikit dari hasil kesaksian para ahli di  pengadilan.