Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Program-program Cadas Ahok

15 September 2016   18:05 Diperbarui: 20 September 2016   12:24 3649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang dulu terkenal kotor oleh sampah yang menumpuk dan bau busuk yang menyengat, kini airnya mengalir lancar, bersih dan bebas dari laler serta kotoran yang menumpuk, dan tak bau lagi (dokpri)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama adalah salah satu Gubernur yang berprestasi. Banyak gagasan dan ide-ide gila-nya yang bikin orang-orang pada geleng kepala. Semua itu ia lakukan demi kemaslahatan warganya. Banyak yang memujanya, tak sedikit pula yang menghujatnya. Namun justru karena ide-ide gila-nya itu, pria yang akrab disapa Ahok ini justru mendapat 4 (empat) penghargaan sekaligus dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Istana Negara pada hari kesebelas dibulan yang kelima pada tahun yang ke 2016 atas pencapaian kinerjanya selama ini sebagai prestasi kerja terbaik se-Indonesia. Keempat penghargaan yang Ahok terima, yaitu Provinsi dengan Perencanaan Terbaik, Provinsi dengan Perencanaan Inovatif, Provinsi dengan Perencanaan Progresif, dan Millenium Development Goals (MDGs) 2016, Terbaik I Kategori Tingkat Pencapaian MDGs Tertinggi Tahun 2015. Bappeda mengapresiasi keunggulan Ahok yang telah berhasil menata Jakarta secara sistematis dengan menggunakan sistem elektronik sampai sistem e-budgeting. Yang menariknya, orang nomor satu di Jakarta itu justru enggak merayakan penerimaan penghargaan itu dengan melakukan pawai dan konvoi besar-besaran keliling kota dengan menenteng penghargaan-penghargaan itu diatas mobil kap terbuka seperrti yang selama ini dilakukan oleh para kepala daerah ketika mereka menerima penghargaan dari pemerintah pusat. Ahok hanya ingin tetap fokus dalam bekerja untuk pencapaian target. Bagi Ahok penghargaan itu hanyalah bentuk apresiasi dan suntikan morphin psikologis untuk memecut para kepala daerah lainnya agar lebih berprestasi lagi untuk mengurus rakyatnya. Tak lebih, tak kurang. Berikut ini sebagian kecil kompilasi kesuksesannya mengelola ibukota negara ini dengan plattform program-program yang bagi sebagian orang dianggap super gila. 1. Membangun Trotoar dengan Lebar 10 Sampai 15 Meter

Pedestrian yang baru dibangun di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan. Foto 27 Agustus 2016 (dokpri)
Pedestrian yang baru dibangun di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan. Foto 27 Agustus 2016 (dokpri)
Ahok mau semua trotoar atau pedestrian diseluruh Jakarta dibangun denggan lebar 10 hingga 15 meter. Ia menamakan proyek itu dengan nama Plaza Jalan Kaki.

Proyek prestisius ini akan ia garap bersamaan dengan selesainya proyek kelas kakap angkutan masal berbasis rel, Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rapid Transit (LRT).

Proyek Plaza Jalan Kaki itu akan diprioritaskan didekat stasiun-stasiun MRT mulai dari Lebak Bulus, Blok M, hingga kota, sehingga bisa menampung ribuan pejalan kaki yang menggunakan MRT.

Sebelum proyek Plaza Jalan Kaki itu digarap, Ahok akan membenahi terlebih dahulu sistem drainase jalur kabel PLN, serta ducting utilitas bawah tanah agar tidak bikin rusak trotoar yang sudah bagus itu ketika bongkar pasang untuk memperbaiki jalur kabel bawah tanah.

Ahok ingin buat ruang beton bawah tanah yang rapih dimana dinding-dinding ruang beton itu ditempeli kabel-kabel PLN dan ducting utilitas. Proyek pembenahan ducting utilitas bawah tanah itu akan  dikerjakan oleh Dinas Bina Marga.

Ahok akan membenahi 2.700 kilometer trotoar diseluruh Jakarta. Dibawah kendali tangan dinginnya, trotoar yang akan ia bangun tidak menggunakan APBD, melainkan dari subsisidi pihak swasta, khususnya para pengembang properti. APBD hanya ia gunakan khusus untuk pendidikan, kesehatan, serta transportasi massal, sedangkan pendapatan dari pajak akan ia manfaatkan untuk pendidikan dan kesehatan publik. 

Trotoar yang luas dan nyaman itu akan ia bangun demi kenyamanan para pejalan kaki, termasuk kaum disabilitas karena mereka juga punya hak untuk menikmatinya.

2. Membentuk Pasukan Oranye

Pasukan oranye yang sedang membersihkan jalanan di Ragunan, Jakarta Selatan (dokpri)
Pasukan oranye yang sedang membersihkan jalanan di Ragunan, Jakarta Selatan (dokpri)
Melihat kondisi jalanan dan got-got di Jakarta yang kondisinya memprihatinkan justru timbul ide dalam kepalanya untuk membentuk satgas khusus yang menangani masalah estetika kota ini.

Maka lahirlah dari tangan dinginnya itu Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) pada hari yang ketigabelas dibulan yang kelima ditahun yang ke 2015, Ahok menyundul Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 169 Tahun 2015 tentang Penanganan Prasarana dan Sarana Umum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun