Kalau sebelumnya Ahmad Dhani bilang bahwa Ahok itu bahaya laten bagi NKRI dan dibekingi oleh Presiden Jokowi yang Antek Komunis, kini ia melontarkan pernyataan yang lebih sangar lagi bahwa ia mendengar Presiden Jokowi mengancam para pengusaha agar mendukung Ahok. Kok bisa Ahmad Dhani bisa begitu yakin bahwa Presiden Jokowi mengancam para pengusaha untuk mendukung Ahok? Dengar dari siapa? Info dari sumber A1 yang mana? Siapa-siapa saja para pengusaha yang diancam Presiden Jokowi? Sebutin namanya satu per satu, dimana mereka diancam, dalam rangka acara apa, bentuk ancamannya seperti apa, harus jelas. Apakah si Ahmad Dhani ini punya bukti dengan melihatnya langsung, atau kalau hanya dengar saja dari para lawan politik Ahok dan Presiden Jokowi, tunjukin bukti rekaman video atau Audio Visual lainnya yang merekam aktifitas itu, supaya tidak menjurus ke fitnah, perbuatan tidak menyenangkan, serta pencemaran nama baik terhadap Pesiden Republik Indonesia sebagai simbol negara. Pernyatan "saya dengar" itu adalah sesuatu yang sumir sifatnya, sesuatu yang belum dapat dipastikan kebenarannya, masih abu-abu, tapi kok bisa sebegitu yakinnya si Ahmad Dhani ini bilang bahwa ini bukan gosip?
Bukan hanya itu saja, selain melontarkan pernyataan bahwa Presiden Jokowi mengancam para pengusaha supaya dukung Ahok, Ahmad Dhani juga bilang bahwa di Jakarta sekarang ini semakin banyak saja tenaga kerja asal Tiongkok yang memenuhi daratan Ibu Kota.
Itu data darimana? Ada data statistiknya enggak? Ada berapa banyak pekerja asal Tiongkok yang memenuhi daratan ibu Kota? Apa ada datanya di pihak Imigrasi, Dinas Kependudukan maupun Disnaker terkait jumlah tenaga kerja asing asal Tiongkok yang katanya semakin banyak saja di Jakarta ini?
Kalau enggak ada bukti dan data yang akurat dari instansi pemerintahan terkait, itu artinya bukan hanya ngasal dan asbun doang, akan tetapi juga fitnah dan bentuk sindiran yang kasar kepada Ahok yang identik dengan Cina.
Makin lama kok ya makin ngaco saja ini orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H