Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Kekuatan Doa Politikus Gerindra dalam Sidang Tahunan MPR, Tuluskah Mereka?

18 Agustus 2016   22:18 Diperbarui: 1 Januari 2017   17:03 3408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lantas bagaimana dengan doa Politikus Gerindra, Muhammad Syafi'i, dalam sidang tahunan MPR pada hari Selasa, 16 Agustus 2016? Tuluskah doanya? Didengarkah doanya oleh Allah?

Tentu saja aku tak punya kapasitas untuk menilai dan bahkan menghakimi apakah doa itu didoakan dengan tulus ataukah ada unsur politis yang sengaja diselipkan dalam doa itu, namun itu murni adalah urusan pribadi yang bersangkutan dengan Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. 

Bagiku doa yang terucap itu adalah bentuk secercah asa dari kegalauan yang diungkapkan terkait kondisi bangsa akhir-akhir ini serta harapan agar bangsa dijauhkan dari kezoliman, mara bahaya dan celaka, rancangan orang jahat, dan kuasa kegelapan dengan pengharapan akan kekuatan Allah. Dijawab atau tidak doa itu, tentu saja ini bukan sesuatu yang salah, sekalipun, misalkan, tak tulus diungkapkan karena ada misi politik tertentu.

Jika memang motivasi yang tak tulus dalam doa itu disampaikan karena adanya unsur politis yang terkandung dalam doa itu, maka doa yang bersangkutan tak akan dikabulkan Allah. Dalam ajaran yang aku imani, Kristen Protestan, doa orang fasik tak akan didengar Allah, apalagi mengabulkannya.

Yakobus 4:3, Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Matius 6:7, Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.

Amsal 15:29, TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.

Namun apapun itu, kita harus mengapresiasi doa yang disampaikan dalam Sidang Tahunan MPR itu, minimal niatnya untuk mengadu dalam pengharapan dan kesesakan. Apapun keyakinan kita, doa yang dipanjatkan adalah bentuk kedaulatan kita kepada Allah, dan juga agar dapat lebih dekat dan mengenal kekuatan dan kuasa Sang Pencipta.

Ada kekuatan yang sangat dahsyat yang tak mampu dinalar secara akal sehat manusia yang Tuhan anugerahkan kepada pribadi lepas pribadi yang sungguh-sungguh berdoa meminta kepada-Nya, tentunya doa yang benar-benar tulus dalam pengharapan akan kekuatan Allah, bukan doa yang dipanjatkan dengan motivasi unsur politis yang terselubung didalamnya maupun keinginan duniawi lainnya.

Percayalah, sobat. Aku sudah mengalaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun