Dalam dunia penulisan, baik itu di media sosial, maupun penulisan dalam Kolom Opini Pembaca di Surat Kabar, Esai, Karya Ilmiah, termasuk juga Fiksi, penyakit akut yang masih marak terjadi yaitu penyakit menyalin rekat tulisan orang lain menjadi milik sendiri.
Ini penyakit jelek yang tak lekang oleh waktu dan tak akan akan punah di segala jaman oleh golongan para peniru. Kalau nggak ketahuan ya nggak masalah, tapi kalau sekali ketahuan, malunya itu lho, bukan hanya menjadi cibiran orang lain, akan tetapi juga kehilangan kepercayaan dan minat baca dari para pembaca terhadap tulisan-tulisan para golongan peniru itu.
Soal tiru meniru ini bukan hanya kebiasaan buruk yang terjadi di negeri ini, akan tetapi di belahan dunia manapun soal prilaku busuk salin rekat juga dilakukan tanpa rasa malu dan tanpa terbersit secuilpun rasa bersalah.
Contohnya pidatonya Melania Trump dalam acara konvensi Partai Republik Amerika Serika di Cleveland, Ohio pada hari Selasa, 19 Juli 2016, yang menyalin rekat isi pidato Michelle Obama dalam kovensi Partai Demokrat pada tahun 2008 yang silam.
Sebab Seseorang Memiliki Prilaku Salin Rekat Tulisan Orang Lain
Tentunya ada sebab musabab yang membuat seseorang tanpa rasa malu dan tanpa rasa bersalah menyalin rekat karya orang lain, yaitu setidaknya dari parameter sudut pandang aku berikut ini;
1. Malas Mikir
Biasanya tukang copas rata-rata adalah pribadi yang malas berpikir, malas yang ribet-ribet, serta menggampangkan segala masalah, sehingga daya kritis dan kreatifitas mereka pun mati. Disaat mereka punya keinginan yang kuat untuk ikut tampil di media sosial dan nimbrung menulis sesuatu, maka yang mereka lakukan adalah mencuri karya tulisan orang lain dengan menjelajah Google.
Ketika mereka menemukan artikel orang lain yang menarik, maka tanpa pikir panjang langsung mereka salin dan rekat tulisan itu ke media sosial milik mereka. Kreatifitas mereka pun mati tanpa mampu inovasi membuat tulisan yang orisinil dari sudut pandang mereka sendiri. Jenis penulis malas mikir macam begini ini banyak kita temui, baik itu di Facebook, termasuk di Kompasiana ini.
Di Facebook justru lebih parah lagi, jangankan tulisan, status Facebook yang hanya secuil saja yang ala Mario Teguh itu pun banyak yang saling copas.
2. Suka Dengan Artikel yang Disalin Rekat