Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengakuan Haris Azhar, BNN, POLRI, dan TNI Terlibat dalam Bisnis Narkoba Freddy Budiman

29 Juli 2016   15:32 Diperbarui: 3 Agustus 2016   12:57 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Saya bukan bandar, saya adalah operator penyeludupan narkoba skala besar, saya memiliki bos yang tidak ada di Indonesia. Dia (bos saya) ada di Cina. Kalau saya ingin menyeludupkan narkoba, saya tentunya acarain (atur) itu. Saya telepon polisi, BNN, Bea Cukai dan orang-orang yang saya telpon itu semuanya nitip harga.”

Entah apakah pengakuan Freddy Budiman ini benar atau hanya sekedar blunder belaka atau rekayasa sebagai upaya bentuk pembelaan dirinya agar ditunda eksekusi mati terhadap dirinya, namun faktanya Freddy Budiman sudah ditembak mati pada dini hari tadi, pukul 00.45 WIB, sehingga kebenaran pengakuannya itu patut dipertanyakan.

Pengakuan Freddy Budiman kepada Haris Azhar itu dilakukan di Lapas Nusa Kambangan. Freddy Budiman ditemani dua Pelayan Gereja, John Kei (Mantan Kepala Preman Ibukota dari Kelompok Ambon Kei) dan Kepala Lapas, Liberti Sitinjak. Silahkan Anda baca disini tulisan lengkapnya Haris Azhar itu.

Pengakuan Freddy Budiman itu menjadi heboh dan mengejutkan banyak pihak, termasuk Komisi III DPR RI, sebab aparat penegak hukum justru menjadi fasilitator peredaran narkoba di Indonesia.  

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, melalui Panitia Kerja Penegakan Hukum, akan mendalami pernyataan terpidana mati Freddy Budiman kepada Haris Azhar itu yang menyebut adanya keterlibatan Kepolisian, BNN, Bea Cukai, hingga Jenderal TNI terhadap bisnis narkoba yang diedarkannya.

Kita tunggu saja hasil klarifikasi dari Kadiv Humas POLRI Irjen Boy Rafli Amar kepada yang bersangkutan, Haris Azhar. Semoga kebenaran segera terungkap dengan sejelas-jelasnya tanpa ada lagi kebusukan maupun kebobrokan yang ditutup-tutupi.

Ya sudah itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun