Tadi pagi aku melintas di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dan ku lihat para pemotor masih nekat menerobos jalur Busway. Tak ada satu Polantas pun yang mensteril jalur Busway sehingga para pemotor itu bebas ngebut dijalur Busway, mulai dari Warung Buncit sampai Mampang Parapatan, Jakarta Selatan.
Sekalipun sanksinya jelas, Rp 500 ribu bayar ditempat kalau ada Polisi dan kena tilang, namun tak membuat para pemotor itu gentar menerobos jalur Busway. Asli curang banget nih. Disaat orang lain mengikuti aturan sehingga terjebak dalam kemacetan, mereka malah enak-enakan saja melaju dengan leluasa dalam jalur Busway itu.
Padahal hak Diskresi untuk melintas jalur Busway hanya diberikan kepada Ambulance, mobil Damkar, mobil dinas Presiden dan Wakil Presiden, serta mobil dinas Menteri yang menggunakan plat nomor RI.
Diskresi yang dimaksud yaitu kewenangan pihak Kepolisian untuk melakukan tindakan berdasarkan penilaian sendiri untuk ketertiban umum. Artinya bisa dilakukan dengan penilangan, atau Polisi mengizinkan kendaraan masuk ke jalur Busway di saat-saat tertentu.
Khusus untuk para penerobos jalur Busway, Polisi akan memberikan tilang biru. Tilang biru adalah tilang dimana denda harus langsung dibayar tanpa melalui proses Pengadilan. Denda bayar ditempat tersebut diberlakukan untuk memberikan efek jera bagi para pelanggar, namun tetap saja tak mempan.
Padahal disepanjang jalur Busway dari Warung Buncit sampai Mampang Prapatan sudah dipasang pembatas MCB (Movable Concrete Barriere) setinggi 60 cm. Separator jalur Busway setinggi itu merupakan upaya agar pengendara sepeda motor maupun mobil pribadi berpikir dua kali untuk menyerobot jalur Busway, namun tetap saja tak mempan juga.
Jauh-jauh hari sebelumnya, Pemprov DKI sudah koordinasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk melakukan sterilisasi jalur busway, mulai dari peningkatan penjagaan hingga teknis Contra Flow agar kendaraan roda dua maupun mobil pribadi tak lagi bisa menerobos masuk.
Tapi ya memang susah juga sih, soalnya arus lalu lintas dari Warung Buncit sampai Mampang Prapatan sangat padat sekali dipagi hari, khususnya jam-jam disaat orang berangkat ke kantor, yaitu mulai pukul 06.30 sampai pukul 07.30 WIB. Jalur sepanjang Warung Buncit menuju Mampang Prapatan adalah jalur neraka kemacetan.
Sekalipun sudah dihadang petugas Transjakarta dengan portal besi di gerbang jalur Busway, tetap saja nggak mempan karena para pengendara motor memaksa merengsek maju dan menutup badan jalan menanti dibukanya palang besi tersebut oleh petugas, sehingga tak ayal lagi menimbulkan perang klakson dan sumpah serapah akibat kemacetan yang tak terkira.
Saran dan usul aku supaya jera, tempatkan dua personil petugas Polantas disetiap gerbang masuk jalur Busway dengan Slip Tilang ditangan mereka. Hanya pengendara stress saja yang masih nekat menerobos.
Ya sudah itu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H