Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebab Anak Dibawah Umur Berperilaku Brutal dan Sadis

7 Mei 2016   15:28 Diperbarui: 7 Mei 2016   17:37 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak adalah kebanggaan orangtua, harapan penerus keturunan, anugerah terindah dari Tuhan Sang Pemberi Kehidupan. Kebahagiaan dikaruniai anak membuat hidup terasa lengkap dan lebih berarti.

Kedua orang tua Yuyun, korban perkosaan dan pembunuhan keji di Bengkulu, tak akan pernah menyangka bahwa nasib anak mereka akan berakhir tragis. Anak yang mereka asuh dengan susah payah itu kehormatan dan hak hidupnya direnggut paksa oleh manusia-manusia keji yang mirisnya justru rata-rata masih di bawah umur.

Ia diperkosa secara bergilir, dihajar sampai babak belur sampai menghembuskan nafas terakhir, lalu tubuhnya yang sudah tak bernyawa itu dilempar ke jurang sedalam 15 meter.

Sebagai orang waras tentunya kita bertanya-tanya kenapa bisa anak-anak dibawah umur itu berprilaku sedemikian sadisnya, apa yang melatarbelakangi mereka sehingga nekat melakukan hal yang sedemikian brutalnya.

Perilaku Mencontoh

Setiap anak yang baru lahir di dunia ini masih polos seperti kertas putih yang belum ada coretan. Ketika mereka beranjak semakin besar, inderanya sudah mampu menangkap hal-hal disekelilingnya, tanpa mereka tahu apakah itu adalah hal yang baik atau hal yang buruk, sehinga coretan demi coretan mengotori kertas yamg dulumya putih bersih dan polos itu.

Mereka akan merekam apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar. Ketika melihat kedua orang tuanya bertengkar hebat, suara keras sang ayah yang memaki ibunya, bahkan sampai melakukan kekerasan dengan pemukulan kepada sang ibu serta menghancurkan barang-barang dalam rumah, momen itu akan terekam dalam alam bawah sadar mereka, sehingga ketika mereka dewasa nanti tak menutup kemungkinan mereka akan berprilaku yang sama.

Pengaruh Televisi

Tak dapat dipungkiri televisi memiliki andil dan peran yang sangat kuat membentuk karakter anak. Sinetrom yang tak mendidik, tayangan kekerrasan WWE Smack Down, acara saling banting dan saling tonjok itu, bahkan sampai tayangan kartun Tom & Jerry yang saling kepruk-keprukkan, akan mempengaruhi alam bawah sadar anak untuk menirunya.

Maka lanbat laun, tanpa mereka sadari, mereka akan mempraktikannya di sekolah, dipergaulan teman sepermainan, bahkan juga tak menutup kemungkinan dalam keluarga, antara sang kakak dan adik.

Salah Didik

Orang tua yang tak becus mendidik, anaknya berpotensi melakukan kekerasan dan kejahatan. Terlalu sayang sama anak, lalu membiarkan ia melakukan semau-maunya, walaupun itu jelas-jelas salah, akan membentuk karakter sang anak menjadi beringas ketika keinginannya tak terpenuhi.

Masih banyak kasus salah didik lainnya, contoh nyata yang paling sering diajarkan oleh sang ayah, yaitu mengajari kepada sang anak agar jangan takut kalau berantem. Ini justru berpotensi membentuk karakter sang anak menjadi pemberani, sehingga melakukan kekerasan terhadap teman sekolahnya akan dianggapnya sebagai suatu tindakan yang jagoan dan pemberani.

Berasal dari Keluarga Broken Home

Anak yang berasal dari keluarga Broken Home biasanya tak punya pegangan dalam kehidupan mereka. Hidup mereka kosong dan tak terarah. Kedua orangtua mereka yang sudah tak mau tahu lagi dengan kehidupan mereka, sibuk dengan urusan masing-masing, maka Anda jangan kaget jika suatu saat nanti mereka melakukan kejahatan dan berprilaku buas.

Pengaruh Lingkungan dan Pergaulan

Orang bijak berkata, masuk kandang kambing pasti mengembik, masuk kandang anjing maka akan ikut-ikutan memggonggong. Ini benar adanya. Pengaruh pergaulan dan lingkungan yang tak baik akan membuat sang anak berpotensi menjadi jahat.

Bergaul dengan pemakai narkoba, mereka akan jadi pemakai narkoba akut. Bergaul dengan bandar narkoba, mereka akan jadi pengedar narkoba. Ini fakta.

Bergaul dengan orang orang yang hobi nonton bokep, maka akan berprilaku seksual menyimpang, seperti yang dilakukan oleh para pemerkosa dan pembunuhan keji terhadap Yuyun, dimana para pelaku yang masih dibawah umur itu dalam keseharian mereka ternyata gemar nonton film bokep.

Contoh yang paling nyata yaitu prilaku bule asal Perancis, Amokrane Sebet, yang menantang Polisi di Bali lalu menikam salah satu Polisi sampai tewas dengan delapan tusukan.

Latar belakang manusia sadis itu bisa jadi karena pergaulannya dalam dunia kekerasan dan akibat salah didik orangtuanya, atau korban broken hone. Mengancam orang, berbuat onar, baginya adalah hal yang biasa.

Tulisan ini bukan bermaksud mengajari apalagi menggurui, akan tetapi setidaknya kewaspadaan itu perlu untuk menghindari hal-hal yang tak baik menimpa Anda sekeluarga.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun