Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apa Pantas Iuran BPJS Itu Naik?

29 Maret 2016   10:14 Diperbarui: 30 Maret 2016   11:46 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika memang iuran BPJS harus naik, layanan BPJS juga harus ditingkatkan dari segi layanan yang lebih baik dan profesional. Jangan mentang-mentang pasien BPJS, lantas pelayanan pasien asal-asalan saja, alasan kamar penuh lah dan tetek bengek lainnya. Dulu tetangga aku cerita, ketika ia dirawat di rumah sakit, infus ia yang ganti sendiri.

Selain itu masih banyak rumah sakit yang enggan atau bahkan sama sekali tak mau kerja sama dengan BPJS sehingga pasien yang dalam keadaan gawat darurat dan hampir mampus mata kejat-kejot dada turun-naik, mulut menganga, pihak rumah sakit dengan entengnya bilang mereka belum kerja sama dengan BPJS. Kan bahaya ini bagi keselamatan jiwa pasien yang sudah dalam kondisi sakratul maut itu.

Contohnya Rumah Sakit JMC di Warung Buncit, Jakarta Selatan itu, entah kenapa sampai sekarang mereka tak mau kerja sama dengan BPJS, padahal banyak pasien yang masuk UGD terpaksa harus pakai uang pribadi atau pakai asuransi swasta lainnya untuk bayar. Rumah sakit apaan macam begitu itu, mau cari untung besar saja. Harusnya pemerintah memberi sanksi yang tegas dong, bilamana perlu dicabut ijin usaha mereka kalau tak mau kerja sama dengan BPJS.

Bukan hanya masih banyak rumah sakit yang enggan kerja sama dengan BPJS, bahkan rumah-rumah sakit yang sudah kerja sama dengan BPJS pun banyak yang tidak di-cover oleh BPJS. Contohnya yang dialami oleh salah satu kawan aku yang rawat inap di Rumah Sakit Agung, Jakarta Selatan, ia terpaksa harus bayar transfusi darah sebanyak empat kantong darah di mana per kantongnya dipatok sebesar Rp 600 ribuan.

Alasan pihak rumah sakit karena Rumah Sakit Agung itu bukan kategori Rumah Sakit Bank Darah, jadi kalau transfusi darah harus bayar. Kalau model macam begini ini, percumalah ikut BPJS itu.

Kalau memang iuran BPJS itu harus naik, pelayanan dan lingkup layanan juga harus ditingkatkan. Jangan serta-merta karena ikut BPJS, lantas dianggap layanan murah meriah, penanganan pun asal-asalan saja sakarepe dewe.

Ya sudah itu saja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun