Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hentikan Bullying Pak Faisal Basri Soal Sesat Pikir Jokowi

15 Februari 2016   19:37 Diperbarui: 19 Agustus 2016   20:47 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singapura dan Malaysia bisa begitu cepat maju dan menjadi negara yang relatif kaya karena mereka menghargai perbedaan. Yang ribet itu orang Indonesia pada umumnya. Bebal. Keras kepala. Gila hormat. Suka latah dan kesurupan.

Dalam upaya agar bangsa ini menjadi maju dan beradab diantara bangsa-bangsa, sila kelima Pancasila tetap dipertahankan, dan tetap akan ada sampai akhir hayat dikandung badan. Bukan berarti Pancasila tak pernah ditawarkan ke luar negeri, pernah berkali-kali, bahkan oleh Megawati.

Dibawa ke Cina dan disana dipresentasikan, lengkap dengan puja-puji bahwa inilah landasan berbangsa yang mumpuni sehingga Indonesia bisa begitu aman, damai sentosa, tenteram senantiasa, sehingga produk dari Cina pun akhirnya membanjiri pasaran sampai detik ini.

Sudahlah kawan, kalau kalian adalah tipikal Kompasianer yang rapuh, mudah terganggu dengan tulisan-tulisannya pak Faisal Basri yang tak sesuai dengan selera dan keinginan hati kalian, ya sudah tak usah dibaca. As simple as that.

Masih banyak tulisan-tulisan lainnya di Kompasiana ini yang lebih bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi kalian. Jangan paksakan diri keminter, karena justru hanya akan menjadi bahan tertawaan (dalam hati) bagi orang yang lebih pintar dan lebih cerdas dari kalian.

Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan pemahaman yang baik dan pencerahan kepada para Pembaca Kompasiana yang budiman, dan hentikan bullying kepada pak Faisal Basri. Jadi orang yang biasa-biasa saja, enggak usah lebay. Berikan kesempatan kepada beliau untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa dan negara ini melalui pemikiran-pemikiran beliau yang spektakuler dan cemerlang.

Ya sudah itu saja.

Salaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun