Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buntut Perseteruan Anggota DPR RI, Herman Hery, Kapolda NTT Dicopot dari Jabatannya

2 Januari 2016   23:53 Diperbarui: 5 Januari 2016   16:23 102228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik memang kejam. Suka tak suka, kita sebagai rakyat jelata ini terpaksa mau tak mau harus menonton ketidakadilan ini yang dikemas rapih, terstruktur, dan terencana dalam suatu kemasan pentas sandiwara yang enggak asyik ini sambil sesekali tepok jidat.

Aku sudah tak heran lagi dengan modus klasik yang model begini ini. Apa yang diberikan kepada negara lebih banyak mudharatnya daripada kebaikannya. Kejahatan dijadikan usaha, ketakutan justru berbuah keuntungan.

Bergigi tapi tak bisa menggigit, berkuasa tapi tak punya kuasa. Layaknya macan ompong, terlihat digdaya tapi sebenarnya tak berdaya. Semoga Allah melindungi umat-Nya yang berbuat baik. Kebathilan akan tumbang dengan sendirinya jika dipaksakan melawan kebenaran.

Selamat berjuang, pak. Tunggu laknat Allah kepada para perusak moral bangsa itu.

**

Bagi Anda yang belum tahu kiprah dan sepak terjangnya Heri Tjiap alias Herman Hery yang duduk manis di Komisi III DPR RI, silahkan Anda baca paparannya disini. Barangkali Anda tertarik mengikuti jejaknya itu.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun