Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ini Kritik Keras Aku Teruntuk Para Team Admin Kompasiana

27 Juli 2015   06:19 Diperbarui: 26 April 2016   08:51 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi tolong dijaga asset yang ada, jangan sampai lepas lagi dan berhenti menulis di Kompasiana hanya gara-gara persoalan sepele lantaran sakit hati dengan ulah kalian yang  tak dewasa, konyol, dan kekanak-kanakan itu.

Aku berhak protes keras karena busuk-busuk begini aku juga punya andil di Kompasiana. Tulisan-tulisan aku dibaca ratusan ribu orang, dishare secara massive di Medsos-Medsos untuk menjadi bahan diskusi dan perdebatan, tulisan-tulisan aku dianalisis oleh para akademisi dan kaum intelektual di negeri ini, bahkan mantan Menteri pun menanggapi tulisan aku. 

Biar bengal begini, tulisan-tulisan aku selalu dinanti-nanti oleh banyak orang kapan aku rilis tulisan baru, karena ketikadnulis aku berusaha selalu jujur dengan diri sendiri dan apa adanya.

Bukan hanya itu saja, sudah ratusan orang yang akhirnya jadi Kompasianer aktif dan rajin menulis disini setelah mengenal Kompasiana dari tulisan-tulisan aku di Kompasiana, jadi tolong jangan situ semena-mena begitu.

Kalau kalian masih baru kerja di Kompaiana, minimal tanya-tanya sama senior kalian, Kompasianer A ini seperti apa, Kompasianer B ini orangnya bagaimana, dan seterusnya. Jangan bawa kebiasaan kalian dari luar atau dari tempat kerja yang lama ke Kompasiana, lalu main asal embat saja akibat dari ketidaktahuan dan kesembonoan kalian. Jadi orang mbok ya jangan sembrono.

Belajar dari senior kalian Pepih Nugraha, Iskandar Zulkarnaen, dan Mas Nurul itu. Dari jamannya Kompasianer Erianto Anas yang super nyinyir, Mad Mizan yang ceriwis nya minta ampun, sampai Kompasianer-Kompasianer super kritis, super bawel, namun mereka tetap tahan banting, kerja profesional. Sekalipun dicaci maki dari waktu ke waktu, tapi tak pernah mengancing tulisan orang.

Mereka tetap profesional dalam bekerja. Kalau tulisan bagus tetap mereka highlightkan dan mengHLkan tulisan tersebut  sekalipun baru habis dicaci maki secara brutal oleh Kompasianer yang bersangkutan karena yang mereka nilai adalah tulisanya, bukan orangnya.

Jamgan kalian kerja asal ikut maunya saja, menerapkan sistem Like dan Dislike yang memjijikkan itu. Kompasianer yang tak disukai, jangan harap tulisan-tulisan mereka disundul, namun Kompasianer-Kompasianer yang tak pernah protes, karena tak punya nyali dan tukang cari muka tipikal penjilat, selalu kalian sundul tulisan-tulisan mereka tanpa filter lagi.

Padahal enggak ada bagus-bagusnya tulisan mereka, baru baca satu paragraph saja, mata ini jadi 5 watt seketika, sok-sokkan pakai gaya bahasa mendayu-dayu, padahal menjijikkan dan boringnya minta ampun.

Yang lebih konyol lagi kinerja para admin newbie pendatang baru yang masih ijo itu, sekalipun tulisan alu ini dikomentari dan divote banyak orang, lalu secara otomatis masuklah ke kolom nilai tertinggi itu, maka secara siluman pula dalam hitungan detik, tulisan ini akan menghilang dari kolom Nilai Tertinggi itu karena para Admin dodol itu takut tulisan kritik ini dibaca banyak orang sehingga bisa berdampak menurunkan kredibilitas Kompasiana. Bukankah ini tindakan pengecut?

Jadi tolonglah yang profesional sedikit kalau kerja. Kalau memang kalian tak tahan dengan kritik dari para Kompasianer, sebaiknya resign saja dari sekarang dan cari kerjaan baru, daripada jadi beban bagi diri sendiri, dan menghambat kemajuan Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun