Dibiarkan-biarin kok makin lama semakin tak terkendali ulah para Admin newbie ini. Mau berhenti menulis dan beraktiftas di Kompasiana, aku enggak bisa, karena sudah terlanjur jatuh cinta dengan Kompasiana.
Akhirnya ya begini ini, makan hati terus aku dari masa ke masa. Dikritik keras demi kebaikan Kompasiana, malah disalahartikan. Jadi orang sebaiknya jujur dengan diri sendiri, mengakui kekurangan dan kelemahan masing-masing. Kritik yang membangun adalah suplemen kehidupan, tolong jangan disalahartikan.
Kita disini saling memberi masukkan dan saling mengingatkan satu sama lain demi kebaikan Kompasiana juga, sekalipun dengan cara yang keras dan cenderung kasar, tapi kalau demi perubahan ke arah yang lebih baik kenapa tidak? Aku selalu berusaha untuk jujur dan menjadi diri sendiri. Kepura-puraan bukan tipe aku. Suka tak suka inilah Mawalu.
Fenomena tak sehat ini sebaiknya jadi perhatian serius Pepih Nugraha sebagai pimpinan Kompasiana agar menerapkan perilaku profesional dalam bekerja kepada para staff Admin mewbie itu.
Aku kritik mereka dengan keras bukan karena aku benci, sama sekali tidak! Akan tetapi kritikan-kritikan tajam aku selama ini semata-mata demi kemajuan Kompasiana yang kita cintai bersama ini.
Akibat ulah mereka melakukan Pembunuhan Karakter secara siluman dan terselubung ini, semangat menulis aku kini telah tumbang, loyo, dan menurun drastis.
Reseh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI