Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jebakan Batman Ala PDIP, Effendi Simbolon Ajak Prabowo Subianto dan KMP Tumbangkan Jokowi

6 April 2015   05:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_388511" align="aligncenter" width="600" caption="change.org"][/caption]

Untung saja Prabowo itu ya bukan politisi ingusan anak kemarin sore yang kalau diiajak main petak umpet ciluuk baa lantas mau-mau saja. Lha bagaimana enggak aneh, tak ada petir tak ada halilintar, kok tiba-tiba saja saja si Effendi Simbolon itu mengajak Prabowo Subianto dan koalisi oposisi, KMP, untuk memakzulkan Jokowi.

Katanya tuh ya inilah saatnya yang pas banget untuk melengserkan Jokowi, karena para politisi PDIP yang lainnya pun sudah mulai gerah dengan Jokowi sehingga mereka ramai-ramai menggoyang Jokowi lantaran kenaikan harga BBM tanpa minta nasihat dari PDIP dan KIH sehingga dianggap telah melanggar konstitusi di negeri ini.

Untung saja Prabowo tuh ya enggak tertarik dengan tawaran ala jebakan batman Effendi Simbolon itu, karena kalau saja Prabowo mengiyakan ajakan itu, maka habislah Prabowo dibulliy ramai-ramai oleh Koalisi Indonesia Hebat itu dan ditertawai oleh para politikus dodolipet yang licik bagaikan ular karena telah berhasil meringkus Prabowo masuk ke dalam perangkap mereka.

Effendi Simbolon bilang bahwa saat ini adalah saat yang paling pas untuk melakukan pemakzulan terhadap Jokowi daripada menunggu lima tahun lagi, karena menurut Effendi Simbolon sudah banyak celah yang bisa dilakukan untuk memakzulkan Jokowi dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya.

Sayangnya, jualan marketing MLM ala Effendi Simbolon itu untuk memancing Prabowo dan KMP memakzulkan Jokowi. Justru tak di gubris sama sekali, alias masuk telinga kiri keluar telinga kanan, anjing menyalak, kafilah melengos.

Episode drama Kumbara ala sinetron Jodha Akbar ini justru enggak ngefek banget bagi Prabowo dan koalisi oposisi, KMP, akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya, internal PDIP yang kacau balau lintang pukang melenting kesana kemari tak tentu arah mencari dukungan sana sini untuk memakzulkan Jokowi. Kelihatan banget lah kalau PDIP dan Effendi Simbolon itu sedang memainkan pentas sandiwara yang penuh dengan intrik-intrik kepalsuan.

Memang sih ya, kalau mau jujur berbicara fakta, akhir-akhir ini wacana pelengseran Jokowi sudah semakin santer dan semakin marak saja. Bukan hanya Jokowi yang ramai-ramai digoyang para politisi PDIP menjelang Munas PDIP di Bali, akan tetapi demonstrasi besar-besaran mahasiswa yang menuntut Jokowi lengser keprabon pun juga mendapat sambutan yang panas membara di sosial media.

Petisi Turunkan Joko Widodo dari jabatan Presiden Indonesia di situs change.org sampai saat ini sudah mencapai ribuan voter. Petisi yang dirilis sejak empat bulan yang lalu itu melonjak tajam bersamaan dengan aksi mahasiswa yang semakin marak turun ke jalan menuntut agar Jokowi lengser dengan legowo.

Niatan menggulingkan Jokowi semakin santer saja akhir-akhir ini lantaran kondisi negara saat ini sudah semakin kritis dan semakin genting saja. Petisi itu menjabarkan dengan gamblang ketidakmampuan Jokowi sebagai Presiden RI, antara lain, Jokowi telah melakukan pelanggaran terhadap Konstitusi Republik Indonesia, enggak pro rakyat kecil, menyengsarakan dan menindas rakyat, serta tak dapat dipercaya lagi karena telah semena-mena dengan keputusan-keputusannya yang selalu bertentangan dengan hati nurani rakyat yang telah memilihnya menjadi Presiden RI.

Akibat dari naik turunnya harga BBM yang disesuaikan dengan mekanisme pasar oleh pemerintahaan Jokowi, Mantan Menteri Koordinator Ekonomi dari partai PDIP, Kwik Kian Gie, pun angkat bicara bahwa Jokowi telah melanggar Konstitusi. Kwik Kian Gie yang sudah tak tahan lagi dengan kondisi saat ini, menilai bahwa Jokowi telah bertindak menyalahi Undang-Undang Dasar 1945 karena secara sepihak telah menerapkan harga bahan bakar minyak sesuai dengan harga pasar.

Itulah sebabnya Effendi Simbolon pun berencana akan menjadi motor penggerak untuk segera dilakukan penggalangan Hak Angket di Parlemen dengan satu tujuan besar, yaitu memakzulkan Jokowi dengan segera.

“Saya mulai curiga semuanya mau dia (Jokowi) sendiri saat mengganti kabinet Trisakti jadi Kabinet Kerja,” kata Effendi Simbolon itu. Ia juga bilang bahwa kabinet bentukan Jokowi itu adalah kabinet kerja tanpa berpikir. Padahal semestinya, sesuai filosofi hidup, sebelum bekerja orang harus berfikir dulu, barulah bekerja.

Kalau langsung kerja tanpa mikir, ya begini ini jadinya seperti sekarang ini. Harga-harga pada naik, situasi kacau balau, ngurus migas minerba saja pakai gaya Neolib. Ini kan kabinet rasa Neolib sekarang. Ini warning buat Jokowi bahwa pemerintahannya memang tak beres, begitu kata Effendi Simbolon.

Bodoh amat lah. Kalau Jokowi tumbang, biar lah ia tumbang karena ulah kalian di PDIP dan internal KIH, asalkan jangan sampai Prabowo atau KMP ikut terlibat didalamnya.

Kalau mau lengserkan Jokowi, jangan ajak-ajak orang dong, boss.

Do it yourself lah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun