Akhir-akhir ini akun a/n Aan Ardiyansah semakin lama semakin menjadi-jadi dan angkat ekor. Setiap kali dibanned admin, itu akun tuyul selalu bikin akun lagi. Di banned lagi, bikin akun baru lagi dengan nama dan foto yang sama, lalu bikin ulah lagi. Ulah resehnya itu sudah berbulan-bulan lamanya.
Aku lihat ia bikin ulah lagi di tulisannya Esther Widjayanti dan Gatot Swandito. Ternyata akun tuyul siluman abal-abal itu masih hidup, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, turun ke neraka, duduk disamping kiri lucifer dan para dajjal, terangkat ke alam maya, lalu gentayangan bikin rusuh di Kompasiana ini.
Aku jadinya malas mau ikutan nimbrung komentar di artikel-artikel yang bagus, setiap kali melihat akun tuyul itu sudah ikut-ikutan komentar, dan mirisnya lagi komentar-komentar sampah itu akun tuyul belum dihapus oleh pemilik tulisan.
Lama-lama aku kok gerah juga dengan ulah akun sinting ini, seolah-ulah mau nantang admin dan para Kompasianer di komunitas ini.
Sebagai mantan tukang bully yang lebih sadis dari akun cacingan itu, aku kasih kasih tahu anda-anda semua cara mudah menumpas si tuyul itu supaya mati kutu dan berhenti bikin ulah di komunitas ini, yaitu sebagai berikut;
1. Semakin anda ladeni itu akun tuyul siluman abal-abal, maka ia akan semakin besar kepala dan menjadi-jadi. Mulai sekarang stop menulis tentang akun itu, stop membahas tentang sepak terjangnya, stop membalas semua komentar-komentar sampahnya itu.
Yang harus anda lakukan sebagai pembaca maupun penulis adalah mendiamkannya, mencuekannya, dan mengabaikannya sampai akun itu mati merana dalam kesendiriannya.
2. Jangan buang waktu, pikiran, dan tenaga anda sia-sia dengan membalas semua komentar-komentar copasnya yang berulang-ulang itu, apalagi sampai dengan sengaja membiarkan komentar-komentarnya itu masih nyantol di kolom komentar anda.
Yang harus anda lakukan sebagai pemilik tulisan adalah menghapus semua komentar-komentar akun sinting itu di kolom komentar tulisan anda.
Sekali anda membiarkan komentar-komentar sampah si akun tuyul itu masih ada di kolom komentar anda karena menurut anda itu adalah haknya, atau dengan alasan sebagai prasasti kebebalannya, maka anda adalah salah satu kompasianer yang turut mendukung aksi sinting akun tuyul siluman abal-abal itu bikin rusuh di komunitas ini.
3. Jangan kasih perhatian extra terhadap akun ini, apalagi ikut-ikutan saling ejek di kolom komentar. Biarkan itu akun tuyul siluman abal-abal komentar semaunya sampai ia puas, lalu hapus semua komentar-komentarnya sampai bersih dan tuntas.
Ayo bantu admin menangani akun tuyul siluman abal-abal yang merepotkan itu. Kan kasihan kerja admin semakin bertambah dan semakin repot, setiap kali diblokir, ia selalu daftar lagi, diblokir lagi, daftar lagi, begitu seterusnya seolah-olah tak ada matinya.
Kan capek team admin hanya mengurusi satu akun itu yang tak pernah kapok dan berhenti bikin ulah. Jangan hanya jadi pahlawan bagi diri sendiri, jadilah pahlawan bagi orang lain juga dengan membantu kompasianer lain yang butuh kenyamanan beraktifitas di komunitas ini.
Semakin anda membiarkan akun tuyul siluman abal-abal itu merajalela di komunitas ini, maka secara tak langsung anda dengan sengaja turut pula urun peran supaya akun itu bikin ulah di komunitas ini.
Mirisnya, justru masih banyak Kompasianer yang memang "sengaja" (dalam tanda kutip) membiarkan komentar-komentar sampahnya akun tuyul itu supaya ia bikin ulah lagi. Coba saja kalau anda semua sebagai Kompasianer sepakat menghapus semua komentarnya, dijamin itu akun tuyul pun akan ogah posting komentar copas yang panjang-panjang itu.
Kenapa aku kasih saran demikian? Karena aku dulu tukang bully yang asal sembarangan hajar orang di Kompasiana ini. Setiap kali iseng aku kumat lalu ku bully seseorang di kolom komentarnya, dan setiap kali sang penulis menghapus komentar aku, maka aku pun jadi bosan dan jadi malas mengusilinya lagi karena percuma sudah pasti komentar-komentarku akan dihapus..
Ini hanya saran aku saja, mau anda ikuti yang silahkan, enggak juga tak apa-apa. Kalau anda tak mau mengikuti saran aku ini, jangan marah-marah kalau akun kurcaci siluman itu menghajar anda sampai keok di tulisan anda. Karena itu adalah salah anda sendiri yang masih mau meladeninya dan tak mau menghapus semua komentar-komentarnya.
Kalau anda tak tahu cara hapus komentar yang tak diinginkan di kolom komentar anda, aku kasih tahu anda caranya yaitu mengklik link Hapus disamping Link Balas dibawah komentar-komentar yang ditulisnya.
Kalau anda Mobile User, masuk melalui link ini http://m.kompasiana.com/full_site (desktop view) lalu buka tulisan anda dan delete semua komentar-komentar sampah si tuyul siluman abal-abal itu.
Kalau masih belum bisa menghapusnya, refresh lagi pagenya, lalu hapus lagi semua komentar si tuyul itu. Ini yang ku lakukan selama ini dan selalu berhasil.
Himbauan ini bukan hanya untuk akun tuyul siluman abal-abal a/n Aan Ardiansyah, akan tetapi berlaku pula pada akun-akun sinting lainnya yang sejenis yang hobinya tukang bikin rusuh.
Semoga tulisan ini adalah tulisan pamungkas yang terakhir di Kompasiana ini tentang akun tuyul siluman abal-abal a/n Aan Ardiansyah itu, sama halnya dengan akun si Arev dulu yang kuhajar sampai ia tobat tujuh turunan (Baca: Ternyata Ada yang Lebih Sinting dari Mawalu di Kompasiana Ini).
Salam anti kurcaci.
Ps. Buat kakanda Aan Ardiansyah, jangan buang waktu dan tenaga kakanda berak sana berak sini di kolom komentar adindamu ini dengan komentar-komentar copas yang berulang-ulang, karena sudah pasti dalam hitungan detik adinda mu ini akan memutilasi semua komentar kakanda tentang ‘DIK CINO JOKOWI’, sama halnya seperti membilas kakus dari kotoran sampai bersih dan tuntas.
Paham?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H