Rupanya ekspansi para calon-calon anggota Dewan yang bertarung pada Pemilu 2014 ini mulai memasuki ranah agama. Setelah gagal dengan wacana sanksi hukum bagi para Golput, kini mereka memakai cara yang lebih ampuh, yaitu melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Saat ini mereka ketar ketir karena dana yang telah mereka gelontorkan untuk terpilih menjadi anggota Dewan sudah sedemikian banyaknya menguras kantong mereka, namun ancaman Golput kian nyata mengancam perolehan suara mereka sehingga bisa-bisa gagal total menjadi anggota Dewan yang mereka impikan itu.
MUI telah mengeluarkan fatwa haram bagi para golput yang tak memilih siapa-siapa pada Pemilu 2014 ini. Fatwa haram tersebut menyatakan bahwa orang yang tak menggunakan hak pilihnya akan menanggung dosa (Sumber: Viva News).
Menurut MUI, masyarakat wajib urun serta dan berperan untuk mencoblos di pemilu 2014 nanti. Bagi mereka yang tak ikut berperan dalam pemilihan umum adalah haram karena wajib hukumnya memilih pada Pemilu 2014 ini (Nasbul Imamah).
Fatwa Haram MUI terhadap para Golput sejatinya harus diimbangi pula dengan Fatwa Haram kepada para Anggota Dewan yang tak pernah bekerja, sering bolos, serta melakukan Korupsi, dan tindakan gratifikasi yang membabi buta (Baca: Ini Daftar Anggota DPR Terseret Korupsi 10 Tahun Terakhir).
Dosa yang sangat fatal adalah memilih anggota Dewan yang mayoritas dari mereka adalah bermental bejat dan moralnya, malas bekerja, sering bolos rapat Paripurna, sering korupsi, suka nonton bokep, dan seenak udelnya memeras BUMN-BUMN dan perusahaan-perusahaan swasta.
Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi mereka sendiri daripada kepentingan rakyat yang telah memilih mereka. Mereka digaji puluhan juta yang dibayar negara dari hasil pajak yang dibayar rakyat yang banting tulang bermandikan keringat.
Mereka dengan gampangnya liburan ke luar negeri, berbanding terbalik dengan rakyat yang telah memilih mereka justru naik angkutan umum susah bayarnya.
Mereka tertawa diatas penderitaan rakyat, mereka berpesta pora dengan artis-artis cantik dan seksi disaat banyak rakyat yang menderita busung lapar, biaya pengobatan mahal, air susah, dan penderitaan-penderitaan lainnya yang mencekik leher rakyat yang telah memilih mereka.
Sepert apa yang pernah disampaikan oleh Bung Karno, jangan tanyakan apa yang negara berikan kepada anda, akan tetapi tanyakan apa yang telah anda berikan kepada negara. Oleh karena itu saudara saudariku setanah air, mari berikan yang terbaik kepada negara dengan tidak memilig caleg yang tidak anda kenal, busuk moral, dan bermental mental.
Jauhkan diri anda dari kecipratan dosa. Sekali golput tetap golput.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H