Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Mau Pilih Prabowo Karena PKS dan FPI Dukung Prabowo

31 Mei 2014   16:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:54 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah seorang kawanku pagi ini mengirim pesan berantai ke banyak orang yaitu himbauan supaya jangan Pilih Prabowo jadi Presiden. Katanya bahaya jika Prabowo menang jadi Presiden karena PKS dan FPI mendukung Prabowo. Aku lantas balas pesannya itu dan tanya ada apa dengan PKS dan FPI, kawan?

Ia balas pesan aku dan bilang bahwa PKS adalah kepanjangan tangan ideologi Timur Tengah yang ingin menguasai Indonesia, sedangkan FPI itu biang kerok tukang bikin rusuh yang membenci kaum minoritas. Sebagai seorang minoritas di negeri ini, apa mata kamu buta ya? Atau jangan-jangan kamu mau jadi Sekjen FPI??? Begitu ia balas pesan aku dengan nyinyir.

Aku balas pesannya, kalau aku dukung Prabowo Subianto menjadi The Next Presiden for Republic of Indonesia memangnya kenapa? Apa situ akan mati kelaparan? Apa situ akan bangkrut dan hidup miskin melarat? Apa situ akan digebuki FPI sampai babak belur benjol sana benjol sini? Apa golongan minoritas akan punah di negeri ini? Kamu ini lulusan S2, tapi otak kamu picik sekali.

Aku lalu bilang kamu ini adalah salah satu dari sekian banyaknya kaum minoritas di negeri ini yang masih hidup dalam tempurung, baik itu tempurung agama, tempurung budaya, tempurung adat istiadat, termasuk pulak tempurung kepala kamu. Setiap orang memang punya hak berbicara untuk kepentingan tertentu, tapi kalau bebal jangan ngajak-ngajak orang lain, boss.

Aku heran dengan kaum minoritas di negeri ini, apa salahnya dengan PKS? Bagiku semua Parpol di negeri ini tujuannya adalah baik dan mulia, mulai dari Visi, Misi, AD/ART semuanya sudah dalam kajian institusi berwenang sebelum meloloskan Partai itu menjadi partai yang sah sebagai partai penggikut Pemilu.

Sedikit bermain dalam ranah logika, kalau PKS mengancam kelangsungan ideologi bangsa ini, bukankah parpol itu tak akan eksis dan disetujui plattform mereka menjadi salah satu bagian dari parpol-parpol lain dalam dunia persilatan perpolitikan regional dalam negeri? Yang bikin citra suatu parpol terpuruk yaitu oknum-oknum yang punya kepentingan pribadi. Rajanya korupsi itu dari PDIP, tapi kenapa tak ada pesan berantai jangan pilih Jokowi karena nanti orang-orang PDIP akan leluasa korupsi?

PKS itu partai berbasis agama, apa bedanya dengan Partai Damai Sejahtera (PDS) besutannya Pdt. Ruyandi Hutasoit itu? Tapi kenapa PDS tumbang rata dengan tanah, kenapa PKS tetap solid? Bukankah plattform kedua parpol itu sama berbasis agama? Betanya kenapa?

Kalau PKS itu membahayakan bangsa dan negara, bukankah dari dulu sudah tumbang dengan sendirinya? Bukankah dari dulu sudah kena bredel dari pemerintah? Lantas apa yang membuat Anda-anda ini sebegitu phobianya dengan PKS? Aku bukan dalam kapasitas membela PKS disini, tapi marilah berpikir yang positif demi kemajuan bangsa ini.

Lantas bagaimana dengan FPI? Coba saja itu FPI berani bikin huru-hara dimasa kepemimpinan Prabowo. Yang jelas, si Habib Riziek itu yang pertama kali kena tempeleng dari Prabowo, baru para anggotanya yang brutal itu digebukin Kopassus sampai lari tunggang-langgang terpincang-pincang dengan baju compang camping robek sana robek sini.

Untuk saat ini Prabowo memang membutuhkan dukungan dari semua kalangan untuk membendung laju deru Jokowi, tapi coba saja kalau Prabowo sudah jadi Presiden. Beranikah FPI itu bikin huru hara?

Yang begini ini ciri khas bangsa ini, semuanya ahli manipulasi, semuanya lihai bertopeng, semuanya pandai bersandiwara. Masih begitu banyak orang Indonesia yang merasa tingkat spiritualnya lebih tinggi dari orang lain, tapi ternyata justru hanya terkungkung dalam hal-hal yang menyiksa diri dalam kerangkeng agama.

Memang bangsa ini adalah bangsa yang gila kekuasaan. Mencari kekuasaan dengan menghalalkan segala cara melalui simbol-simbol agama akibat kurangnya penghargaan oleh habitatnya sendiri. Beginikah warisan leluhur kita yang katanya dipuja-puji sebagai manusia berbudi pekerti tinggi?

Tentu saja kita semua tak mau selamanya begini terus bergelimang dalam penipuan diri, bergelimang diri dalam kemunafikan, karena cepat atau lambat bangsa ini akan punah dilindas negara-negara raksasa.

Aku masih percaya bahwa bangsa ini masih punya harga diri, bukan lagi jadi macan asia, akan tetapi jadi drakula dunia yang ditakuti dunia Internasional yang bikin tulang-tulang mereka ngilu karena gemetar hebat ketakutan sampai terkencing-kencing dicelana ketika mendengar nama Indonesia.

Tentu saja semua angan dan cita-cita itu tak bisa datang begitu saja seolah-olah jatuh dari langit. Mulailah dari keputusan dalam diri sendiri untuk memilih sesuai hati nurani. Tak perlu ragu dengan pilihan Anda karena Dajjal dan Lucifer sudah pensiun dini sejak dulu kala dan sudah dapat pesangon dari Tuhan Semesta Alam. Lakukan tugasmu sebagai warga negara yang baik, pilihlah sesuai hati nurani.

Kita ini bukan keturunan monyet yang bisa digiring-giring harus begini harus begitu, yang bisa ditipu-tipu dengan berbagai racun doktrin salah kaprah dari para munafiqun pemegang kunci kerajaan surga karena si Charles Darwin itu adalah syaiton laknatulah bagi umat beriman karena sudah berani begitu kurang ajarnya bilang manusia keturunan monyet.

Berhentilah merecoki alam bawah sadar orang lain dengan paham ngawurologi dan semprulisasi. Hak pilih tiap orang adalah hak dasar. Hak asasi manusia. Hak yang disandang sejak lahir. Dan jangan Anda bilang tak ada salahnya saling mengingatkan karena makna mengingatkan itu beda dengan makna penggiringan opini sesat untuk memilih capres tertentu.

Jadi orang jangan sembrono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun