Intinya, ku tak mau ganggu mereka, ku tak mau cari perkara dengan orang lain apalagi mengusili mereka. Lain halnya kalau aku lagi diam-diam lalu diusik-usik, sengaja dipancing-pancing supaya emosi ku meledak-ledak. Itu lain cerita.
Akhir kata, dari lubuk hati yang paling dalam, aku mohon maaf kepada sobatku Sintong Silaban atas kekasaranku. Mohon diterima permohonan maaf ku ini.
Salam damai selalu, jabat erat tanganku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!