Aku tak menyalahkan Jokowi, tak juga ku salahkan lembaga tertinggi negara, DPR-RI. Namun yang bikin aku miris kondisi politik yang makin hari makin runyam saja.
Jokowi larang Menteri-menterinya ikut rapat dengan DPR. DPR-RI ancam tak mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBNP) untuk pemerintahan Jokowi-JK.
Kacau, bukan?
Sebenarnya negara ini mau dibawa kemana sih? Masing-masing kubu maunya menang sendiri. Jokowi tak mau kalah, begitu pula JK yang menantang DPR-RI secara frontal.
Kalau gajah dan macan berkelahi, yang jelas semut yang mati terinjak-injak melenting kesana kemari tak tentu arah. Mereka bertempur ditingkat atas, rakyat kecil yang mati merana kelimpungan bertumbangan satu per satu.
DPR-RI mengajukan Hak Interpelasi sesuai landasan hukum Undang-Undang yang berlaku sah dan mengikat di negeri ini, Jokowi gerah, dan melarang Menteri-menterinya ikut rapat dengan DPR.
"Iya dong (dilarang rapat), kalau nanti kita datang ke sini keliru, datang ke sana keliru. Biar di sana sudah rampung, sudah selesai," begitu kata Jokowi. Namun Jokowi lupa atau pura-pura tak tahu, DPR yang resmi dan Konstitusional adalah DPR Koalisi Merah Putih, bukan DPR tandingan gagasan Koalisi Indonesia Hebat itu.
Heran saja aku kelakuan mereka-mereka iru. Bangsa ini adalah bangsa yang munafik. Kapan bisa maju kalau begini terus?
Indonesia ini penduduknya hampir mencapai 250 juta orang, mayoritas manusianya palsu. Sudah saatnya kita berkata jujur dan mengakuinya dengan lapang dada.
Jangan bercanda dong, boss. Kalau kalian berkelahi, mau dibawa kemana nasib kami ini rakyat kecil yang tak tahu menahu dengan kepentingan kalian yang terselubung?
Link :