[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Batu Bacan"][/caption]
Akhir-akhir ini demam batu bacan sedang merebak di Jakarta. Kalau kita perhatikan di pusat-pusat keramaian dan pusat perbelanjaan, banyak pria, tua dan muda, pakai batu bacan yang indah dan menawan di jemari mereka.
Bukan hanya di pusat keramaian saja, di kalangan pebisnis, eksekutif muda, dan orang kantoran, semuanya ramai-ramai memakai cincin batu bacan di jari mereka. Merupakan prestise dan kebanggaan tersendiri bagi mereka memakai batu bacan yang terkenal indah menawan dan mahal harganya itu.
Saat ini di Jakarta banyak orang yang mendadak beralih profesi menjadi penjual batu bacan. Batu asal Pulau Bacan, Halmahera, Maluku Utara itu paling banyak digemari dan diburu banyak orang karena batu ini adalah batu yang hidup. Kalau dipakai setiap hari, gesture serat corak dan warnanya berubah menjadi mekar, indah dan menawan.
Harga batu bacan tergolong yang paling mahal daripada batu-batu lainnya. Paling murah harganya 1 juta rupiah, itu pun batunya masih mentah dan belum jadi. Ukurannya kecil pula. Kalau sudah jadi, per butirnya harganya sekitar Rp 5 juta sampai belasan juta rupiah tergantung keindahannya dan tingkat kebeningannya.
Semakin bening batunya, maka semakin mahal harganya karena kualitasnya sudah tergolong super. Kalau dijual per kilogram, harganya mencapai tiga ratus juta sampai lima ratus juta rupiah. Harga paling mahal bahkan tembus mencapai Rp 2 miliar.
Batu bacan mendadak populer di dalam dan luar negeri setelah Barrack Obama dihadiahkan cincin batu bacan oleh Presiden SBY. Batu cincin yang dikenakan di jemari Barrack Obama saat ini adalah batu bacan hadiah dari Presiden SBY ketika Obama berkunjung ke Indonesia dulu. Dalam kesehariannya, Pak SBY juga selalu memakai batu bacan yang indah di jemarinya.
[caption id="attachment_386491" align="aligncenter" width="600" caption="Cincin batu Bacan di jemari Barrack Obama (Dokumen/JPNN)"]
Salah satu sepupu ipar aku kini bahkan sudah bisa beli rumah sendiri di Kawasan BSD City dan mobil Kijang Innova baru setelah terjun bergelut menjadi pedagang batu bacan ini. Padahal baru sekitar tiga bulanan ia menggeluti bisnis ini.
Insting bisnisnya yang tinggi setelah melihat tren batu bacan yang harganya mahal di Jakarta membuatnya meninggalkan usaha cuci motornya dan beralih menjadi pedagang batu bacan.
Padahal sebelumnya ia hanya mampu mengontrak rumah petakan di daerah Pasar Minggu Jakarta, dan hanya punya satu-satunya motor butut Honda Mio yang dimilikinya. Kini hidupnya mulai membaik setelah menjadi pedagang batu bacan.
Seorang Pengacara di Jakarta pernah membeli bongkahan bacan doko miliknya yang sudah jadi, serat dan dagingnya halus dan sempurna, seharga Rp 2 miliar. Harga batu bacan memang tak ada standarnya di pasaran. Kalau orang sudah suka, berapa pun harganya akan ia bayar.
[caption id="attachment_386493" align="aligncenter" width="600" caption="Cincin batu Bacan di jemari SBY (Dokumen/Merdeka)"]
Kalau naik pesawat, katanya di Bandara akan dirazia karena peraturan Pemda Maluku saat ini sudah mulai ketat untuk melindungi batu bacan. Itulah sebabnya, ia berangkat ke Maluku pakai pesawat, pulangnya pakai kapal laut supaya tak kena razia oleh Pemda setempat.
Menurut sepupu iparku itu, ada dua jenis batu bacan yang paling populer saat ini, yaitu bacan doko dan bacan palamea. Namun yang paling digemari dan banyak diburu banyak orang adalah batu bacan doko, karena gesture serat dan corak warna batunya yang sangat indah dan menawan.
Sepupu iparku ini punya cara tersendiri supaya batu bacan cepat jadi, ia merendam semua batu bacan yang ia punya kedalam minyak zaitun supaya gesture serat dan corak warna batu bacan cepat mekar, bening, indah dan menawan.
Kalau batu bacan yang sudah terbentuk menjadi cincin, ia menggosoknya dengan bambu hijau dan daun pisang kering supaya cepat mengkilap dan batunya cepat jadi. Ia merawatnya dengan telaten, karena itu sumber mata penncahariannya.
Batu bacan dikenal dapat meningkatkan intuisi dan kharisma diri serta memberikan ketenangan batin dan rejeki bagi yang memakainya. Namun apa pun itu, bangsa kita memiliki kekayaan alam yang melimpah. Batu alam pun jika diolah dengan jiwa seni, ternyata tak ternilai harganya.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H