Seorang Pengacara di Jakarta pernah membeli bongkahan bacan doko miliknya yang sudah jadi, serat dan dagingnya halus dan sempurna, seharga Rp 2 miliar. Harga batu bacan memang tak ada standarnya di pasaran. Kalau orang sudah suka, berapa pun harganya akan ia bayar.
[caption id="attachment_386493" align="aligncenter" width="600" caption="Cincin batu Bacan di jemari SBY (Dokumen/Merdeka)"]
Kalau naik pesawat, katanya di Bandara akan dirazia karena peraturan Pemda Maluku saat ini sudah mulai ketat untuk melindungi batu bacan. Itulah sebabnya, ia berangkat ke Maluku pakai pesawat, pulangnya pakai kapal laut supaya tak kena razia oleh Pemda setempat.
Menurut sepupu iparku itu, ada dua jenis batu bacan yang paling populer saat ini, yaitu bacan doko dan bacan palamea. Namun yang paling digemari dan banyak diburu banyak orang adalah batu bacan doko, karena gesture serat dan corak warna batunya yang sangat indah dan menawan.
Sepupu iparku ini punya cara tersendiri supaya batu bacan cepat jadi, ia merendam semua batu bacan yang ia punya kedalam minyak zaitun supaya gesture serat dan corak warna batu bacan cepat mekar, bening, indah dan menawan.
Kalau batu bacan yang sudah terbentuk menjadi cincin, ia menggosoknya dengan bambu hijau dan daun pisang kering supaya cepat mengkilap dan batunya cepat jadi. Ia merawatnya dengan telaten, karena itu sumber mata penncahariannya.
Batu bacan dikenal dapat meningkatkan intuisi dan kharisma diri serta memberikan ketenangan batin dan rejeki bagi yang memakainya. Namun apa pun itu, bangsa kita memiliki kekayaan alam yang melimpah. Batu alam pun jika diolah dengan jiwa seni, ternyata tak ternilai harganya.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H