Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tiket Pesawat Memang Seharusnya Mahal

10 Januari 2015   01:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:27 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420810723429901149

Luar biasa efek AirAsia di tahun 2015 ini. Gara-gara ulah mereka, rakyat miskin melarat sekarang akan berpikir seribu kali kalau mau naik pesawat.

Ignatius Jonan selaku Menhub saat ini sudah pasang kuda-kuda tak mau lagi ada itu istilah tiket pesawat murah. Tarif batas bawah akan dikunci Jonan 40% dari tarif batas atas, sehingga maskapai penerbangan di negeri ini tak berkutik lagi jual obral diskon tiket murah.

Maskapai penerbangan yang jual tiket murah, aspek-aspek safety nya sudah pasti akan terbengkalai. Segala macam cost ditekan sedemikian rupa supaya bisa menutupi biaya operasional mereka sehingga mengorbankan aspek keselamatan penerbangan, kualitas kelaikan pesawat, mengurangi biaya teknis dan biaya maintenance, dan aspek-aspek keselamatan lainnya.

Aku sangat setuju dengan statement pak Jonan yang menegaskan bahwa ia tak butuh persaingan bisnis, tapi yang ia concern adalah keselamatan jiwa penumpangnya. Ini baru mantap.

Dari dulu aku memang paling anti naik pesawat murah, kecuali terpaksa. Kenapa bisa begitu? Karena Penerbangan berbasis biaya murah rentan kecelakaan. Bukan karena aku sok-sokkan macam orang kaya saja yang banyak uang, akan tetapi yang jelas aku tak mau setor nyawa.

Cari uang itu gampang, boss, rejeki enggak lari kemana, akan tetapi keselamatan diri dan keluarga yang jelas diatas segala-galanya, sekalipun hidup dan mati umat manusia didunia ini Tuhan pula yang menentukan. Man proposes, God disposed.

Kali ini aku mendukung penuh kebijakan pak Jonan menghapus penerbangan berbasis tiket murah. Selain alasan safety, ada beberapa faktor yang selalu ada dalam batok kepala aku selama ini;

1. Bandara Macam Terminal Bis Saja

Sudah bukan rahasia lagi bandara Soekarno Hatta, coba lihat saja contohnya di Terminal 1 itu, modelnya sudah persis macam terminal bis Pulo Gadung saja. Segala jenis manusia dari gembel sampai bangsawan berdarah biru semuanya tumplek blek disitu.

Belum lagi barang bawaan berupa pisang, karung, tumplek blek menjadi satu. Nah kalau harga tiket sudah mahal, maka dijamin, Bandara akan lebih tertib, indah, dan teratur karena enggak semua orang bisa naik pesawat.

2. Membantu Bisnis Pelni

Sejak bergulirnya persaingan bisnis yang merajalela bagaikan kutu yang beranak pinak antara maskapai penerbangan yang menjual tiket semurah-murahnya, bikin Pelni mati suri. Orang lebih prefer naik pesawat daripada naik kapal laut yang berhari-hari lamanya itu, padahal harga tiketnya cuma beda beberapa ratus ribu saja.

3. Membantu Bisnis Kereta Api

Sama dengan alasan pada point 2 diatas. Dunia perkertaapian pun terpincang-pincang dan terseok-seok lantaran banyaknya maskapai penerbangan yang banting harga obral diskon macam obral cuci gudang di Matahari Dept Store saja.

Siapa sih yang mau naik Kereta Api dari Jakarta ke Surabaya yang berjam-jam perjalanan itu kalau harga tiket KA dengan pesawat cuma beda-beda tipis alias beti (minjam istilahnya abang Ruhut Sitompul).

4. Tak Ada Lagi Itu Bupati Koboi yang Blokir Bandara

Yang begini ini adalah efek samping dari maskapai yang jualan tiket murah sehingga tiket ludes terjual, jadwal penerbangan pun jadi padat dan super sibuk. Akibatnya, Kepala Daerah yang kebelet rapat paripurna pun terkena dampaknya karena tiket pesawat selalu ludes terjual.

Dengan diberlakukannya harga tiket pesawat yang mahal oleh pak Jonan, schedule penerbangan akan menjadi rapih dan tertib, operasional tersusun rapih sesuai schedule sehingga enggak ada lagi mis-communication dengan kepala daerah-kepala daerah yang butuh mobilisasi yang cepat untuk menghemat waktu mengurus daerah mereka masing-masing.

Dan yang pasti, tiket pesawat selalu tersedia karena enggak semua orang mampu naik pesawat, sehinggaenggak ada lagi Bupati yang ngamuk lalu blokir Bandara.

Kita semua tentunya berharap bahwasannya keselamatan penerbangan adalah hal yang mutlak, wajib dan mandatory. tak bisa diakal-akalin dengan berbagai macam rekayasa modus untuk efisiensi perusahaan. Keselamatan penerbangan adalah aspek yang mesti diperhatikan secara maksimal, bukan hanya asal-asalan saja sekadar memenuhi aturan.

Semoga dengan kebijakan pak Jonan nantinya dunia penerbangan di negara tercinta ini lebih terhormat, bermartabat, dan manusiawi. Mari kita dukung beliau dengan kebijakan ini, tak usah banyak cingcong lah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun