Penetapan tersangka oleh KPK kepada Komjen Budi Gunawan di saat sedang berlangsungnya Fit & Proper Test di Komisi III DPR RI sebagai calon tunggal pucuk pimpinan tertinggi korps Bhayangkara itu, setidaknya menimbulkan tanda tanya besar.
Kenapa baru sekarang Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka? Bukkankah kasus Budi Gunawan ini sudah dipersoalkan dan mencuat ke permukaan sejak tahun 2008 yang silam?
Mengamati rentetan peristiwa akhir-akhir ini sesungguhnya sangat nyata sekali konspirasi-konspirasi terselubung yang dimainkan dengan cantik dan anggun diatas pentas panggung sandiwara politik di negeri ini. Kalau sudah begini, yang jelas proses hukum penanggulangan korupsi hanya angin-anginan saja. Jujur saja aku bilang, percuma ada KPK kalau begini ini.
Kasus rekening gendut yang melibatkan para Jenderal dan petinggi Polri ini sudah sangat lama proses investigasi dan lidik, namun anehnya baru satu Jenderal saat ini yang diciduk KPK, itu pun setelah nama Komjen Budi Gunawan dicalonkan jadi Kapolri oleh Jokowi.
Secara logika berpikir, seharusnya KPK sudah menetapkan status tersangka kepada Budi Gunawan sejak dulu kala kalau memang sudah ada bukti yang cukup untuk menjerat lehernya dengan tali rafia hukum Tipikor.
Sebagai warga negara yang menginginkan negeri ini bebas dari virus dan kuman penyakit korupsi, jujur saja aku, dan mungkin saja mayoritas rakyat di negeri ini, banyak yang kecewa kalau kinerja KPK model begini ini.
Aku yakin bukan hanya Budi Gunawan saja, akan tetapi KPK mungkin saja sudah punya banyak nama calon tersangka lainnya, hanya saja mereka menunggu momen politis yang tepat.
Selain itu, ini pelajaran juga buat Jokowi, lain kali hendaknya mawas diri dan berhati-hati kalau mau menyundul seseorang menduduki jabatan strategis sebagai pejabat negara. Penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK hendaknya menjadi pelajaran yang berharga buat Jokowi. Jangan sampai kejadian yang memalukan ini terulang kembali.
Kesalahan fatal macam begini ini justru hanya akan menumbangkan kredibilitas dan nama baik bangsa dan negara dimata dunia. Pelajaran kasus Busway ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI hendaknya dijadikan acuan oleh Jokowi untuk lebih berhati-hati sebelum mengambil keputusan.
Cari tahu dulu lah rekam jejaknya macam bagaimana, jangan terburu-buru dipaksakan, sekalipun yang bersangkutan itu titipan dari orang lain yang dihormati dan disegani. Jangan mau diintervensi dan dipengaruhi oleh siapa pun, sekalipun oleh Ketua Partai.
Apalagi diberitakan bahwa Jokowi terkejut setengah mati Komjen Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Kan lucu ini, masa Jokowi sejak jadi Walikota Solo dulu enggak baca berita tentang rekening gendut para Jenderal itu dan nama Budi Gunawan itu? Pura-pura tak tahu atau bagaimana?